Semangat itu.. kemana perginya?
Ingatkah dulu awal-awal bermimpi? Kau tulis semuanya di buku itu. Yap, buku yang kau buat dengan hati yang riang, yang dengan bangga kau beritahu pada semua orang bahwa INI LOH BUKU MIMPI SAYA. Semua yang ada disini adalah apa-apa yang saya inginkan untuk beberapa tahun kedepan.
ketika satu per satu terwujud, kau pun riang bukan main. kau mencoretnya, tanda mimpi itu telah berhasil kau gapai, kau tambah mimpi yang lain sehingga mimpimu tetap banyak dan kau tak berhenti bermimpi.
Kau suka memotivasi orang dengan kata-kata mimpi, mimpi, mimpi, dream! karena kau ingin, hidup orang tersebut akan lebih berharga jika mereka mempunyai mimpi serta visi dalam hidupnya. Bahkan kau buat tulisan di dinding kamarmu : DREAM. BELIEVE. ACT. PRAY. karena kau yakin, mimpi lah yang menjadikanmu seperti sekarang ini.
Tapi suatu ketika, salah satu mimpimu tidak bisa kau coret, bukan, bukan karena tintamu habis, tapi karena mimpi itu tidak bisa kau gapai. Semangatmu menurun, serasa efek domino, seakan mimpimu yang lain ikut "gagal digapai" karena satu mimpi mu yang gagal itu. Tak lagi kau bawa-bawa buku kecilmu itu, buku yang berisi mimpi-mimpi mu, yang setiap hari ada di tasmu. Bahkan kau letakkan dia di bawah buku-buku lain hingga kau pun lupa kau meletakkannya dimana.
Kemana semangat yang dulu....kemana?
Mungkin ketika bermimpi, kau lupa satu hal.
Menyiapkan "matras empuk" untuk dijadikan alasmu ketika kau terjatuh.
Agar ketika kau jatuh, bukan aspal keras yang kau dapati tapi bantal empuk.
Sehingga kau merasa bahwa "jatuh", Seberapapun banyaknya itu, kau tidak akan merasa sakit.
Hal itu yang kau lupa persiapkan. Satu kalimat dengan penerapannya yang belum bisa kau wujudkan. MENTAL JIKA SATU MIMPIMU KANDAS.
Sabtu, 19 April 2014
Atika Widiastuti