Jumat, 19 Februari 2016

Dalam Lingkaran

Berada dalam lingkaran, kata Spongebob kepada Squidward adalah agar terhindar dari beruang laut yang jahat. Kalau  boleh Aku mendefinisikan ulang kata "jahat" menjadi "lawannya baik", maka berada dalam lingkaran buatku adalah agar Aku senantiasa berada di dalam kebaikan.


Dimulai dari hanya kumpul-kumpul biasa. Aku ingat betul, kala itu Aku masih berada di bangku SMP. Berada dalam lingkaran yang dibentuk, atau lebih tepatnya terbentuk karena kami teman sepermainan, bertambah dan berkurang orang-orang pembentuk lingkaran kami seiring berjalannya waktu. Akupun. Beberapa kali dipindahkan, (atau mari kita sebut penyegaran), karena katanya air yang diam ditempat saja dapat menjadi sumber penyakit.

Hingga kini, Aku (masih) berada di dalam lingkaran, hanya saja garis-garis penyusunnya berbeda, semoga kami saling mengokohkan, saling meguatkan, menebalkan garis yang tipis, atau sesekali menipiskan garis yang terlalu tebal, hingga yang terbentuk benar-benar satu lingkaran utuh, bukan oval, bukan persegi, apalagi bangun yang tidak bersambungan.

Pada lingkaranku yang sekarang, kami disatukan tanpa kenal dekat sebelumnya, berbeda dengan lingkaranku yang pertama. Banyak lintas yang terjadi ; lintas jurusan, lintas angkatan, pun lintas usia. Menjadikan Aku yang termuda di lingkaran ini.

Setahun terakhir bersama, walau berganti pusat lingkaran, mencari irisan kembali dari jadwal-jadwal semester kita yang baru, meski beberapa dari kita sudah ada yang lulus, sudah ada yang bekerja, juga banyak yang masih kuliah sepertiku, nyatanya kita tetap saja bersama, membuat lingkaran dengan orang-orang yang sama.

Kabar bahagia datang seperti berurutan, dan memang benar berurutan. Satu persatu dari kita wisuda, entah di genap, atau di ganjil, lalu mendapat pekerjaan, dan kabar bahagia setelahnya datang lagi, sudah dua dari kita yang menggenapkan separuh agamanya. Yang pertama di bulan Februari ini, lalu yang kedua akan menyusul di bulan Maret mendatang.

Aku berdo'a, semoga hingga tiba pada giliranku ; baik giliranku wisuda, atau giliranku bekerja, atau giliranku pada perkara yang satunya lagi itu, Aku masih bersama kalian dalam lingkaran ini, kakak-kakak penyemangat yang senantiasa mengingatkan dalam kebaikan.

Karena lingkaran katanya tak berujung, semoga lingkaran kita pun demikian.
-----------
Kukusan Teknik,
19 Februari 2016

Atika Widiastuti

Related Posts:

  • Bahagia. Hai. Aku sudah bisa bahagia lagi sekarang. Mungkin bukan kata "lagi" yang seharusnya kuucapkan. Karena memang Aku selalu bahagia, kuharap. Sekarang, aku sudah belajar mengikhlaskanmu. Mengikhlaskan Kita, kembali menjadi… Read More
  • Kusebut,Kusebut Kau rintik air hujan. Turun dengan cepat dan membuatku berlari, berteduh, dan menghindar darimu. Ah, benarkah Aku menghindar? Kusebut Kau sinar mentari di siang hari. Terik sekali. Membuatku tak ingin keluar dan memil… Read More
  • Tentang Kepercayaan Ada orang yang secara sederhana berkomitmen untuk memberi kepercayaan sejak awal dan akan terus seperti itu. Ada pula yang memupuknya sedikit demi sedikit sampai kepercayaan itu terinternalisasi padanya. Ada juga yang s… Read More
  • Belajar dari TitikTaukah kamu, darimana asalnya ruang? Ruang berasal dari bidang-bidang yang saling berhubungan. Taukah kamu, darimana asalnya bidang? Bidang berasal dari garis-garis yang saling berhubungan. Taukah kamu, darimana asalnya garis… Read More
  • Arti Kehadiran Beberapa orang berkata bahwa arti hadir adalah fisiknya ada di hadapan. Terlihat wujudnya, terindera oleh mata. Apakah keberadaan fisik cukup untuk menjadi parameternya? Beberapa lainnya sepakat bahwa hadir bukan … Read More

0 komentar:

Posting Komentar