Kemarin, tepat tanggal 21 September 2013. Agenda Maba (Mahasiswa
Baru) di Fak. Teknik, khususnya Sipil adalah tafakur alam, ke Curug Nangka,
Bogor. Udah pada tau kan artinya tafakur alam?? Hehe, jadi tafakur alam itu
adalah kita “pergi” ke alam, belajar di sana. Belajar bersyukur dan juga
belajar biar tambah mengenal sang Pencipta, Alloh SWT. Karena kami dari
Departemen Teknik Sipil (di UI, Jurusan Teknik Lingkungan masuk bagian
Departemen Teknik Sipil), maka kami juga diajarkan agar pembangunan yang akan
kami lakukan nanti tidak merusak alam yang udah diciptakan Alloh seindah ini.
Pertama kami berkumpul di KanTek (Kantin Teknik) pukul 06.30
WIB dengan mengunakan pakaian siap kotor (atau bisa dibilang, siap basah lebih
tepatnya). Dan seperti yang diperkirakan, banyak yang pake kaos biru masa OKKF
haha, jadi seragaman.
Kita dibagi kedalam 6 kelompok, 2 kelompok Ikhwan ; kelompok
Muhammad dan kelompok Ibrahim serta 4 kelompok Akhwat ; kelompok Khadijah,
Aisyah, Fatimah dan Azzahra.
Saya masuk ke dalam kelompok Fatimah, ada Saya, Marsha, Sari,
Dwita, Muthiah, Salsa, Neony, April, Icha, Arina, Ayuningtyas, Nakar dan Regia.
Pertama-tama, kami disuruh membuat yel-yel dan jargon
kelompok, gue keluarin semua ingatan tentang yel-yel dan lagu anak-anak TPA
(maklum, guru ngaji :p) dan dapetlah satu lagu, Alif Kecil :D, Cuma liriknya
kita ganti pake kata “grup fatimah” hehe..
“Grup
Fatimah imut-imut, sama setan tidak takut. Sama Alloh baru takut, sama Rasul
juga ikut. Grup Fatimah paling yahuud. Goood” :D hehe
Setelah membuat yel-yel, kami diarahkan ke tempat bus (baca :
kopaja), ada 3 buah kopaja disana. Saya duduk sama Wita. Perjalanan kami memakan
waktu 2,5jam.
Sampai disana, pertama kali yang saya lakukan adalah
menghirup nafas sedalam-dalamnya dan bersyukur dalam hati. Ya Alloh, udara
disini masih sejuuuuuuuk sekali. Beda sekali dengan keadaan ditempat kami.
Lalu kami menampilkan yel-yel kami dan Alhamdulillah, grup
Fatimah menang yel-yel. Yeaaay :D Setelah itu, Ada mentoring sebentar, PJ kelompok
kita itu Kak Nartri, kakak yang juga jadi kakak mentor DTS kelompok saya.
Setelah itu, kita salat Zuhur berjamaah dan makan siang. Menu makan siangnya
nasi, ayam dan capcay. Cuma asiknya, kita makannya berjejer pake kertas nasi.
Nikmat banget deh pokoknya, gak berasa. Tau-tau makanannya udah abis aja :P
Lalu kami dibariskan lagi dalam kelompok dan mulai diberi
pengarahan tentang games-games di tiap pos. Masing-masing kelompok diberi satu
pak korek api berisi 20 batang korek yang diibaratkan sebagai amanah. Kita
harus menjaga korek itu agar sampai akhir acara, masih tetap utuh dan bisa
digunakan sebagai korek.
Kelompok Fatimah melawan Kelompok Aisyah, jadi sepanjang
perjalanan pos-pos, kelompok kami selalu diadu.
Pos 1 : Memasukkan ranting pohon ke dalam botol yang ada di
air menggunakan tali rafia yang diikatkan dipinggang (kebayang gak?) Lokasinya
ada di atas, kita perlu naik banyak anak tangga untuk sampai ditempat itu. Games
terdiri dari 7 orang perwakilan kelompok. Sisanya menjadi pengganggu kelompok
lawan. Di pos ini, kami seri karena ranting kelompok Aisyah patah. Kakak
panitia memberikan jebakan ke kami, “ada yang mau titip korek? Nanti basah
looh.” Dan kelompok Aisyah menitipkan korek tersebut, setelah games berakhir.
Beberapa batang korek dikelompok Aisyah dipatahkan. Kenapa? Karena korek itu
diibaratkan sebagai amanah, dan amanah tidak boleh dititipkan. Itu esensinya.
Esensi lainnya adalah, fokus. Seperti saat sedang solat, kita ibaratkan
gangguan-gangguan dari kelompok lawan itu sebagai setan, maka apapun
gangguannya, kita harus tetap bisa fokus menjalankan solat.
Pos 2 : Battle daun. Lokasinya dilahan miring gitu. Serem deh
pokoknya hehe.. Gamesnya terdiri dari 5 orang yang diarahkan membuat lingkaran
dengan tangan saling berkaitan satu sama lain. Tiap kelompok diamanahkan satu
buah daun, bagaimana caranya kita bisa merebut daun dari kelompok lawan tapi
daun dari kelompok sendiri tidak tersebut / tidak rusak / tetap utuh. Main
dorong-dorongan karena saling mempertahankan daun masing-masing. Ngeri bangeeet!
Di tempat miring gitu, mainnya dorong-dorongan. Sampai waktu habis, tidak ada
yang daunnya rusak / tersebut kelompok lain. Maka kami seri lagi :D
Esensi dari games ini adalah : bentuk lingkaran menggambarkan didalam organisasi gak boleh buat cabang lagi selain lingkaran itu. Kalau daun robek, bukan berarti dia gagal. Kita juga harus liat kerja yang lain.
Pos 3 : Guess what. Lokasinya persis dibawah air terjun! Bisa
dibayangin kecepatan aliran airnya? Suara gemuruh airnya saat bertabrakan
dengan batu-batu? Serta hujaman air yang tajam yang langsung mengarah ke kita?
Ahaha mungkin pendeskripsiaannya lebay, tapi disitulah letak keasyikannya.
Seumur-umur, baru pernah ke air terjun :P Dan Subhanallaaaaah, indah bangeeet
:’)
Di pos ini, kita diberikan 3 buah kata yang akan ditebak oleh
3 orang dari masing-masing kelompok yang berdiri di bawah air terjun. Di games
ini, yang diperlukan itu konsentrasi yang tinggi dan ketepatan memberi
instruksi. Karena situasi disana yang berisik dengan suara air terjun, maka
teriakan diperlukan di games ini, dan hasilnya. Kelompok kami menang lagi.
Beberapa batang korek dari kelompok Aisyah kembali dipatahkan.
Pos 4 : meniup balon yang diisi air, bagaimana caranya agar
balon yang diisi air tersebut tenggelam dan tidak mengapung. Tiap tim diwakili
oleh 3 orang. Sampai waktu habis, tidak ada satupun balon berisi air yang
berhasil kami buat. Kami meniup balon (memasukan udara ke dalam balon), lalu kami
masukan ke air dan kami isi balon tersebut dengan air. Udara dari dalam menolak
air yang masuk. Jadi gak bisa penuh-penuh balon kami. Di akhir permainan,
kakaknya memberi tahu strategi permainannya, dan ini yang menurut saya paling
menarik. Kakaknya bertanya pada kami, “Ini
sebenernya berhubungan sama fakultas kita. Yap! Teknik. Tau gak artinya teknik?”
diam gak ada yang jawab, “Teknik artinya
rekayasa.” Lalu kakaknya mencontohkan gimana cara mengisi balon dengan
cepat dan tenggelam di dalam air. Kepo yaaaa caranya gimana? :p
Pos 5 : Pos keberanian. Di sini, kami ditantang untuk terjun
bebas dari ketinggian kurang lebih 3 meter. Satu persatu mencoba termasuk saya,
walaupun saya dengan menggunakan pelampung karena gak bisa renang hehe.. Dan
dari semua pos yang ada, pos ini yang paling berkesan! Pertama kali melompat
dari ketinggian, lalu terjun ke dalam air. Keren keren keren..
Setelah itu kami membersihkan diri, solat Ashar dan bersiap
untuk pulang. Sebelum pulang, kami dikumpulkan kembali dan diberi bekal kembali
apa tafakur alam itu sebenarnya.
Ending acaranya kurang greget, rada gantung, karena cuaca
saat itu tiba-tiba hujan. Gak ada pihak yang bisa disalahin. Jadi gak jelas, siapa pemenangnya dan korek amanah
kelompok siapa yang masih full dan bisa digunakan.
Kami pulang dari sana jam 17.00 sore dalam keadaan hujan
lebat. Dan sampai kembali di Teknik jam 19.30 WIB.
Pengalaman hari itu sangat berkesan. Walaupun cuma sehari, tapi
saya bisa merasakan esensi dari tafakur alam ini. Dalam hati saya bilang,
“kapan-kapan harus ketempat ini lagi!”
Hai kak, saya maba 2014 teknik sipil. Boleh minta contact kakak ga? Email? Mau tanya tanya nih. Hehe makasih.
BalasHapus