Sabtu, 14 Februari 2015

Bahagia.



Hai.
Aku sudah bisa bahagia lagi sekarang.
Mungkin bukan kata "lagi" yang seharusnya kuucapkan.
Karena memang Aku selalu bahagia, kuharap.

Sekarang, aku sudah belajar mengikhlaskanmu.
Mengikhlaskan Kita, kembali menjadi Aku dan Kamu.
Tetapi kenangan-kenangan denganmu tidak akan aku lupa,
bagaimanapun kamu pernah ada sangat nyata di hidupku.
Lagian memangnya, untuk apa dilupakan?
Toh akan selalu terkenang karena Aku memang pernah mengalaminya.

Ku sadari satu hal,
sekarang Aku memilih bahagia.
Karena dahulupun, sebelum adanya Kamu, Aku sudah mendapati kenbahagiaanku.
Jadi sangat jelas, bahwa penentu kebahagiaanku bukanlah Kamu.

Terimakasih karena pernah hadir.
----------------------------------------

beberapa baris kalimat yang selintas ada di pikiran, yang menyeruak minta dituliskan.

Depok. 14 Februari 2015
Atika Widiastuti
Perpusat UI Lantai 2


Related Posts:

  • Caraku dalam DiamAda sesuatu didiamku, menyimpan rindu yang menderu, yang ingin kusampaikan padamu yang ku tuju,Bukan sekarang, tapi nanti di batas waktu.Diamku, tak berani menyebutmu langsung di depan lainnyaHanya berani menyebutmu dalam do'… Read More
  • #AtikaMenjawab Normal 0 false false false EN-US X-NONE X-NONE CeTek (Cewek Teknik) … Read More
  • Sepenggal Cerita Hari Ini v\:* {behavior:url(#default#VML);} o\:* {behavior:url(#default#VML);} w\:* {behavior:url(#default#VML);} .shape {behavior:url(#default#VML);} Normal 0 false false false false EN-US X-NONE … Read More
  • Bisa (Mungkin) Karena “Dipaksa” Normal 0 false false false IN X-NONE X-NONE MicrosoftInternetExplorer4 … Read More
  • Cerita HatiSetiap menyebut satu nama dalam hati. Tiba tiba terasa aneh di dada. Deg. Apakah ini? Baru pernah terasakan. Seketika senyum terukir di bibir dan fikiran membayangkan kejadian-kejadian manis. Oh Tuhan... Mungkinkah? Netralka… Read More

0 komentar:

Posting Komentar