Sabtu, 01 Juni 2019

1 Juni.

Kalau boleh jujur, aku tidak bisa bilang aku biasa-biasa saja. Meski sepintas teringat, pasti aku terfikir juga.

Tapi satu yang aku tekankan, aku tidak menjanjikan apapun. Aku tidak menunggu. Kamupun jangan menunggu.

Terimakasih karena telah berani, meski mungkin belum ada aksi. Semoga kita tidak saling menyakiti siapapun, ya.

Related Posts:

  • Tanah Merah, Cipayung ( Foto Cerita #1) Deciding to update my blog after a long time. Sedihnya, template blog-nya berubah, dari awalnya pink-kiyowo jadi mature begini. *** Menyegarkan pikiran, katanya. Biasanya diwujudkan dalam bentuk jalan-jalan, bepergian.… Read More
  • How I Deal With #BureaucracyHallo! Sudah lama rasanya saya gak menulis disini, awalnya mau ditulis ketika sudah selesai presentasinya, tapi saya udah gak sabar untuk 'cerita' disini.. Here is it... Salah satu matkul yang saya ambil di semester … Read More
  • Self thought Kalau kamu bisa lihat laman blogger ini, banyak sekali tulisan yang masih save as draft. Belum selesai satu, rasanya mau tulis kegelisahan-kegelisahan lain. Tapi gak pernah ada yang selesai. Karena sembari menulis itu, saat … Read More
  • Rumah Kedua "Tika, kok rame sendiri si?", sebuah kalimat terlontar tadi sore dari seorang kakak karena melihat diriku yang... entah, menurutnya terlalu 'rame', dalam artian heboh sendiri. Aku diam sejenak, berpikir, "iya, kenap… Read More
  • Senyum Suatu hari ku ajak kamu bertamasya Duduk berdua, sembari kau melagu. Sang senja berbisik padaku, ia berkata bahwa ada bagian dariku yang adalah kamu. Aku berkaca, melihat jauh ke dalam hati. Ternyata ia … Read More

0 komentar:

Posting Komentar