Ada sesuatu didiamku,
menyimpan rindu yang menderu,
yang ingin kusampaikan padamu yang ku tuju,
Bukan sekarang, tapi nanti di batas waktu.
Diamku, tak berani menyebutmu langsung di depan lainnya
Hanya berani menyebutmu dalam do'aku pada-Nya
Meminta-Nya menyatukanku denganmu,
Menjadikanmu halal bagiku
Menatapmu, hanya ku lakukan dari belakang,
Tak berani ku tatap mata itu dari depan.
Hanya punggung.
Punggung yang sama dengan yang ku tatap sejak pertama.
Dalam diam, ku sampaikan semua itu pada-Nya.
Dapatkah kau tangkap insyaratnya?
Tak mengapa jika tidak, karena memang seperti itulah tujuanku.
Diam. Caraku menyampaikan itu padamu.
Agar hanya Dia yang tau, bukan kamu."
Rabu. 07 Mei 2014
Pukul 23:40 WIB
Caraku dalam Diam
Related Posts:
Ucapan TerimakasihAda orang yang bisa jatuh cinta karena tulisan, meski belum pernah bertemu langsung dengan penulisnya. Akibatnya, kita jadi sering bahkan hampir setiap saat menunggu-nunggu tulisannya. Akupun begitu, kepadamu. Hanya bedanya, … Read More
Rindu LangitPertengahan bulan. Malam ini, dan berurutan sejak beberapa malam kemarin, bulan selalu menampakan sisi termanisnya, ia bulat penuh, terang, bersinar, sesekali berwarna jingga menyala, tertutup awan malam, makin beranjak tingg… Read More
Tentang Puasa SyawalAlhamdulillah sudah memasuki bulan Syawal, yang sebagaimana kita tahu ada amalan puasa sunnah di bulan ini. Banyak muslimah yang masih bingung, mending puasa Syawal 6 hari atau bayar hutang puasa dulu ya? Bismillah, semoga m… Read More
Aku. sumber foto : klik Aku laki-laki. Buatku kepercayaan adalah harga mati. Laki-laki belum menjadi laki-laki jika belum ada yang mempercayakan apapun padanya. Pun dalam hal sepele. Beberapa berkata, "ah, tidak juga. Buktiny… Read More
Percakapan."Hei, may I ask you something?" "ya, silakan." "Apa artiku untukmu?" "Hmm.. untuk apa?" "Jawab aja......" "Kamu itu teman yang baik, dirimu sebagaimana … Read More
0 komentar:
Posting Komentar