Karena fitrahnya wanita adalah menunggu.
Menunggu waktu yang tepat yang ia belum tau kapan, tapi pasti terjadi.
Karena fitrahnya wanita adalah menunggu.
Jika cinta yang kau rasakan datangnya dari Sang Maha Cinta.
Maka tak ada yang sia-sia di waktu menunggumu itu.
Dia yang menciptkan rasamu, Dia pula yang menjaganya.
Maka bersabarlah dalam menunggu.
Seraya dirimu memantaskan diri.
Karena sejatinya, yang baik adalah untuk yang baik pula.
Atika Widiastuti
27 Mei 2014
Sejatinya Menunggu
Related Posts:
Ctrl+Z dalam Kehidupan Malam tadi Aku berencana terbangun lebih cepat dari biasanya. Niat hati ingin mengerjakan laporan praktikum, tetapi waktu alarm dan waktu bangun tidurpun selisih jauh ternyata. Aku pasang alarm jam 00.00 WIB dan terbang… Read More
Ulangtahun dan ProsesKetika seseorang berulang tahun, apa kira-kira yang temannya ucapkan padanya? "Selamat ulangtahun ya. Semoga panjang umur. Semoga tambah baik. Semoga tambah rajin. Jangan lupa traktir." Sepertinya ada yang kita lupakan saat … Read More
Adalah Hujan, Bukannya MatahariAku tak tahu mengapa hujan bisa sangat istimewa, Selalu saja ada tulisan yang bisa kutulis ketika hujan, seperti ini. Adalah hujan yang menjadikan siang ini teduh Adalah hujan yang membuatku membuka payung, membuat perlindun… Read More
Balon dan Kematian Katamu Kau takut balon, terlebih ketika mendengar letusan suaranya. Tapi ketika Aku lihat, wallpaper handphone-mu bergambar balon. Kau mencoba menghadapi ketakutanmu atau kau membohongiku? Lalu kau berkata, "Aku… Read More
Penghapusnya Pensil Jadilah seperti penghapus yang berkualitas, Ia mampu menghapus kesalahan pensil dengan bersih. Jangan jadi seperti tipe-ex, Ia menghapus kesalahan pulpen, tapi meninggalkan tanda, meninggalkan bekas. Seolah berkata,… Read More
0 komentar:
Posting Komentar