Di postingan ini cuma mau cerita tentang belajar. Kata orang-orang sih, kita bisa belajar dari mana dan dari siapa aja. Seriously? I don't think so, itu sebelumnya. Aku tuh gak pernah menghayati banget-banget kejadian sehari-hari sih, jadi cara pembelajaran kayak gini ya asal lewat aja. Tapi tadi ketika keluar kelas selesai UAS Statprob, tiba-tiba kepikiran ini. Yap, bahwa kita bisa mengambil pelajaran dari kejadian apapun yang terjadi pada keseharian kita.
Mulanya semalam, teorinya sih ingin belajar, udah di atur belajar jam 19.00, udah siap buku kalkulus di depan mata, sengaja belajar kali ini ditemani tutorial cara mengerjakan materi-materi kalkulus via youtube, tumben banget, perdana belajar dengan cara ini. Ternyata asyik juga, ya tapi namanya juga buka internet, niat awal buka youtube, tapi malah buka tab baru, tab baru, tab baru dan yak tau-tau udah jam 21.00 aja, haha. Bukan mau cerita itu sih, itu prolog aja. Aku mau cerita ini...
Jadi ketika niat mau belajar semalam, seorang kakak sebut saja DKFR curhat gitu, kakak ini tuh gak pernah begini sebelumnya *sotil*, semalem tuh kayak galau banget gitu. Dia memulai cerita "keluhan"nya dengan bersyukur, karena katanya keluhan yang diawali dengan bersyukur tidak bisa dikategorikan sebagai keluhan.
Intinya dia bercerita tentang apa yang ia rasa terhadap keluarganya, aku gak bisa kasih solusi karena gak mau jadi orang sotoy tapi beliau juga bilang gak perlu dikasih solusi, emang niatnya mau sharing aja.
Nah, dari sini Aku Belajar...
Bahwa kadang, ketika bercerita, bukan solusi yang ingin kita dapatkan, tetapi kesediaan waktu seseorang untuk sekedar mendengarkan cerita kita.
Dan dari sini juga Aku Belajar, bahwa oranglain pun punya masalahnya masing-masing. Hidup itu bukan melulu hanya tentang kamu dan masalahmu. Mungkin oranglain banyak yang masalahnya lebih berat daripada kamu, tetapi mereka anti mengeluh sehingga bahkan membuat kau berfikir bahwa ia baik-baik saja menjalani hidupnya, padahal? kita gak tau yang sebenarnya bagaimana. Mari coba fikirkan lagi :)
Dan tepat jam 21.00 aku baru memulai belajarku, menonton tutorial soal turunan berarah, integral lipat tiga dan teman-temannya. Disertai dengan main HP, join obrolan-obrolan di grup whatsapp. Begitulah memang cara belajarku kalau di rumah, gak bisa sepi, harus diselingi kegiatan lain. Cuma jeleknya, jadi susah fokus. Kira-kira jam 23.00 aku putuskan istirahat, niatnya 15 menit tiduran tiduran sebentar, tapi apa daya rasa malas menghinggapi, tetiba 15 menit jadi 120 menit. Pfftt,, sia-sia sekali waktumu Atikaaaa :(
Iseng-iseng coba ku buka situs online shop, dan yak kau taulah perempuan, matanya lapar kalau lihat barang yang menarik hati. Jadi ngestalk barang-barang unyu, dan tau-tau udah jam 02.00 pagi. Dari sini Aku Belajar, bahwa perempuan dan nafsu(keinginan)nya itu memang pasangan yang benar-benar kompak! Hehe. Mungkin niat awalmu sudah bulat 100% ingin belajar, pokoknya belajar, Namun jika ditengah jalan ada sesuatu yang "menarik perhatianmu", niat belajarmu itu bisa jadi prioritas yang kesekian.
Terbangun di pagi hari dan bersiap berangkat kuliah, dalam hati agak was-was, hari ini UAS 2 mata kuliah. 1 mata kuliah aja belum selesai dipelajari semalam, apalagi yang satunya, disentuhpun belum. Di angkot ku buka-buka lagi buku materi, orang-orang melihat, namun ketika kulihat balik, segera pandangannya mencari objek lain, haha seolah berkata, "rajin banget sih udah dempet-dempetan di angkot masih belajar aja.." Padahal mereka gaktau gimana"rajin"nya aku-_-
UAS di mulai, dan selesai. Aku meninggalkan ruangan dengan senyuman :)
Selesai itu, sekitar jam 13.00 aku menuju tempat sepi untuk benar-benar fokus belajar, tapi ternyata salah. Tempat itu kini ramai, baru ingat sekarang maba lagi sibuk-sibuknya ospek heuuuuu._.
Satu setengah jam belajar sampai pukul 14.30, diselingi tidur tiap 20 menit belajar, hehe. Fokus. Dan untungnya HP mati, gak ada "gangguan".
Lalu kembali ke teknik dan yak karena bikun sedang penuh-penuhnya, telat deh masuk kelas. Dapet duduk paling depan, yaudah gapapa, ngerjain soal dengan bekal belajar fokus selama satu setengah jam tadi itu. Dan Alhamdulillah, semua soal terjawab, akupun meninggalkan ruangan dengan senyuman (lagi) :)
Dari sini Aku Belajar, bahwa dalam belajar, enggak perlu waktu lama, singkat tapi berkualitas.
Dan ketika pulang, pas betul satu angkot dengan sepasang suami-istri, lansia. Awalnya gak sadar, tapi mereka turun duluan jadi baru engeh kalau mereka adalah pasangan suami-istri. Si kakek turun duluan dengan membawa barang-barang sang istri, diikuti istrinya yang turun. Dalam hatiku tergelitik, mungkin orang lain gak melihat ini romantis, tapi bagiku ini menyentuh sekali, sudah tua seperti itu masih bareng-bareng naik angkot.Bukan apa-apa, tapi dari sini juga aku belajar, untuk apa punya harta berlimpah, bila bersama yang dicinta saja sudah menjadi harta yang paling indah *asik*
Sekian postingan kali ini. Ditutup dengan satu kalimat pengakuan ; Mari mempelajari apa yang tersirat di tiap hari-harimu, dan yaa Aku hanya ingin berbagi cerita :)
Kamis, 14 Agustus 2014
-AW-
0 komentar:
Posting Komentar