Rabu, 11 Maret 2015

Ctrl+Z dalam Kehidupan



Malam tadi Aku berencana terbangun lebih cepat dari biasanya. Niat hati ingin mengerjakan laporan praktikum, tetapi waktu alarm dan waktu bangun tidurpun selisih jauh ternyata.
Aku pasang alarm jam 00.00 WIB dan terbangun di jam 04.00 WIB.
Bayangkan berapa banyak waktu yang terbuang?

Tapi bukan itu bahasannya,
Mengerjakan laporan praktikum dengan mata sayup-sayup mengantuk ternyata bisa menyadarkan diri atas sesuatu. Yap, kita memang bisa mengambil pelajaran dari hal apapun.

Banyak salah dalam penulisan laporan, dalam menggandakan (copy) dan atau menempelkan (paste) data.
Misalnya tadi, Aku membuat tabel di Ms. Word, memasukkan data ke masing-masing kolom. Lalu Aku menggopi data hasil perhitungan dari Ms. Word yang lain, tapi Aku malah mem-paste-kannya di salah satu kolom tabel tersebut. Jadilah tabel di dalam tabel.
Terbayang?
Ah, tapi tenang. Selalu ada tombol Undo sang penyelamat.

Aku lantas merefleksikan kejadian singkat itu ke dalam kehidupan.
bayangkan jika tiap-tiap dari kita mempunyai tombol Undo, Ctrl+Z nya masing-masing.
Jika melakukan kesalahan, tinggal tekan dua tombol itu.
Kejadian berubah kembali ke masa sebelum terjadi kesalahan.
Begitu seterusnya sampai setiap orang adalah makhluk yang sempurna tanpa pernah salah.
Terbayang bagaimana repotnya?
Waktupun menjadi kacau balau.
Tiap orang bisa memundurkan kembali kejadian.
Tidak ada yang pernah mengambil pelajaran dari tiap kejadian yang terjadi pada dirinya.
"Kalau salah, tombol Undo ada untuk menyelamatkan."
Kurang lebih begitu motto-nya.

Walaupun tidak ada "penolong" saat kita berbuat salah, tetapi karena itu kita bisa menjadi lebih paham dalam melangkah. Simpelnya, kita tidak akan mengulang lagi kesalahan di waktu lalu karena tiap kejadian tidak bisa diulang sesuka kita.
"Hanya" perlu fokus agar tidak terjadi kesalahan (lagi).

Pagi ini Aku bersyukur atas hal kecil yang ternyata berdampak besar.
Ya, Aku bersyukur, Ctrl+Z tidak ada dalam kehidupan.


Salam Pengguna Ctrl+Z
11 Maret 2015

Related Posts:

  • Memori Karena sejatinya, ia takkan pernah bisa dihapus. Sekuat apapun kamu mencoba. Ia hanya bisa dipindahkan dari satu tempat ke tempat yang lain, masih di ruang yang sama, ruang memorimu. Mirip seperti hukum kekekala… Read More
  • Kusebut NyataBiasanya, do'a yang kupanjatkan setelah sholat selalu sama, do'a untuk kedua orangtuaku. Selebihnya Aku sebutkan dalam satu kalimat, "Ya Allah, lancarkanlah semua kegiatanku hari ini, dari mulai detik ini Aku berdoa sampai na… Read More
  • Menangkap Senja "....Walau mungkin berbeda, antara senjaku dan senjamu. tapi yang pasti, langit kita masih sama. :)" Salah satu keinginan terbesarku saat ini adalah menangkap senja. Aku ingin berada di tanah lapang yang luas, atau di p… Read More
  • Emoticon yang Bercerita.Penggunaan emoticon atau smiley atau stiker dalam percakapan media sosial memang sudah seperti sebuah "keharusan". Seakan memberikan penegasan ekspresi akan kalimat yang diketik oleh orang yang memberikan kalimat itu. Maksud… Read More
  • Tentang Prasangka "Berprasangka baik itu jauh lebih sulit daripada berprasangka buruk." Setahun yang lalu, seseorang berkata itu. Entah ia masih ingat atau tidak, tapi Aku masih ingat jelas kata-kata itu. Ia mengatakan hal itu, saat Aku berp… Read More

0 komentar:

Posting Komentar