sumber : pixabay.com |
Pernahkah dalam satu waktu, dirimu menjadi sedih tanpa alasan?
Menanyakan pada diri sendiri, "mengapa?" "ada apa?" pada hal-hal yang kamu sendiri tidak tau alasan-nya?
Tapi coba tanyakan sekali lagi pada dirimu, bahwa sebenarnya kamu tahu alasannya.
Hanya saja, kamu enggan menyetujui bahwa memang itu alasannya; karena kamu sendiri mencoba menolak itu sebagai alasan.
Pernahkah dalam satu waktu, dirimu menjadi bahagia tanpa alasan?
Senyum merekah, dan kamu menebarnya pada siapapun yang kamu temui.
Dan kamu, dengan sangat jelas mengetahui alasannya,
mengetahui alasan apa yang membuat kamu bahagia,
Walau jika ditanya, yang kau jawab adalah "tidak tau", padahal dalam hatimu, kamu tahu.
Hanya saja, kamu enggan memberitahu kepada yang lain ; entah takut dianggap berlebihan atau malas mendengar respon mereka
Kita.
Seringkali menaruh perhatian berlebih pada beberapa kejadian-kejadian sederhana dalam hidup,
mengingat "yang paling" dan melewatkan "yang biasa".
Menyeleksi beberapa yang menyakitkan pada satu folder dan beberapa yang membahagiakan di folder yang lain, tetapi masih dalam ruang yang sama; hati.
Mengatur folder dalam hati,
menjadi suatu pekerjaan yang sulit jika dirimu sendiri "tidak tahu" dimana seharusnya berkas kesedihan atau berkas kebahagiaan itu disimpan, membuatnya menjadi campur aduk.
Pernah, kan?
(si)apa yang membuatmu bahagia, di waktu lain ia menjadi alasan terkuat dirimu menjadi sedih berlebihan?
Maka berbahagialah bagi orang-orang yang dapat mengatur folder dalam hatinya dengan rapih, menjadikannya tertata.
dimana kesedihan dan kebahagiakan menjadi sama besar pengaruhnya,
tidak bahagia berlebih, tidak juga sedih berlebih.
--------
Atika Widiastuti,
Minggu pagi yang mendung di Depok.
selesai ditulis pukul 09.41 WIB
0 komentar:
Posting Komentar