Rabu, 28 Oktober 2015

Bulan, merindu, malu

sumber : kafeastronomi.com

Bulan, merindu
pada senyummu yang merekah selalu,
pada candamu yang membunuh waktu,
pada sapamu yang membekas syahdu.

Bulan, menatapmu, malu
pada matamu yang memandang sendu
pada riangmu yang membuat rindu
pada langkahmu yang beriring lucu

Bulan, mengintipmu,
dari balik gedung biru,
memandangmu tiap malam sambil tersipu,
menunggumu,untuk balas menatapnya sewaktu-waktu

Ada bulan yang merindu, mengintip dan menatapmu,
malu ;
Aku.

Related Posts:

  • Kusebut,Kusebut Kau rintik air hujan. Turun dengan cepat dan membuatku berlari, berteduh, dan menghindar darimu. Ah, benarkah Aku menghindar? Kusebut Kau sinar mentari di siang hari. Terik sekali. Membuatku tak ingin keluar dan memil… Read More
  • Belajar dari TitikTaukah kamu, darimana asalnya ruang? Ruang berasal dari bidang-bidang yang saling berhubungan. Taukah kamu, darimana asalnya bidang? Bidang berasal dari garis-garis yang saling berhubungan. Taukah kamu, darimana asalnya garis… Read More
  • Bahagia. Hai. Aku sudah bisa bahagia lagi sekarang. Mungkin bukan kata "lagi" yang seharusnya kuucapkan. Karena memang Aku selalu bahagia, kuharap. Sekarang, aku sudah belajar mengikhlaskanmu. Mengikhlaskan Kita, kembali menjadi… Read More
  • KamuKamu Siapa kamu Aku tak lagi tahu Saat dulu sikapmu begitu Higga aku mengenal kamu sebagai kamu yang seperti itu Tapi kini tak lagi kutemui kamu sebagaimana kamu Siapa kamu? Yang mana kamu? Yang sekarang ada di … Read More
  • Untukmu, iya Kamu.Bismillah... Teruntuk kamu, iya kamu :) Tahukan kamu? Aku sangat suka jingganya senja, menurutku, ia indah. Keadirannya pertanda, bahwa siang-Nya akan berganti indahnya malam. Ada satu hal yang sama indahnya dengan senja, i… Read More

0 komentar:

Posting Komentar