Sabtu, 16 Januari 2016

Dari Senja kepada ... #2

Dari Senja kepada Siang...
Hai Siang, Senja ingin bercerita, kamu dengarkan ya. Tak perlu dibalas jika sibuk, cukup dengarkan. Itu lebih dari cukup.

Kamu tau? Sebelumnya, Senja bercerita kepada Malam, bahwa hari itu perangainya buruk sekali. Ah, malam memang tempat yang sesuai untuk merenung dan bermuhasabah diri. Tetapi padamu Siang, Senja ingin sampaikan hal yang berbeda. Senja mempelajari satu hal baru, sebenarnya bukan baru-baru amat sih, "resep" jitu yang telah banyak ia ketahui teorinya, namun sedikitpun tidak mau ia praktikan dalam hidupnya.

Kau tau, Siang? Senja mulai belajar tentang penerimaan. Bagaimana mengikhlaskan sesuatu, berjalan sesuai ketetapan-Nya. Tak lagi bertanya "Mengapa?" tetapi menjadi "Bagaimana?" Bukan juga lantas menjadi pasrah akan kehidupan tanpa berusaha. Ia memutar haluannya, belajar untuk mengorientasikan apapun kepada proses, bukan lagi pada hasil. Karena hasil, merupakan hak prerogatif Allah. Tuhannya.

Ketakutan nomer satu Senja, kabut kelam yang menutupi sinar sorenya, adalah hal yang seharusnya tidak ia takutkan. Memangnya kenapa kalau hari ini berkabut? Toh tidak setiap hari. Mungkin, esok akan lebih banyak yang menanti kedatangannya mengingat hari ini ia tak nampak ; sebab tertutup kabut.

Meski hidupnya masih tak tenang, meski tidurnya masih tak lelap, meski senyumnya masih tipis, tetapi senja belajar menerima. Penerimaan yang indah, paling indah. Meski melalui cerita yang sedih dan menyakitkan. Senja tahu, Allah sayang pada dirinya. Sebab Allah pasti menemaninya melalui hari, melewati ujian, menjemput kebahagiaan.

Terimakasih Siang.
Senja pamit dulu ; mempersiapkan dirinya, untuk mewarnai sore ini, untuk menjadi proyeksi terbaik dari keseluruhan warna yang mewarnai langit.

Terimakasih Kakak Matahari...
Terimakasih juga Matahari Senja...

Atika Widiastuti
16 Januari 2016

Related Posts:

  • Ctrl+Z dalam Kehidupan Malam tadi Aku berencana terbangun lebih cepat dari biasanya. Niat hati ingin mengerjakan laporan praktikum, tetapi waktu alarm dan waktu bangun tidurpun selisih jauh ternyata. Aku pasang alarm jam 00.00 WIB dan terbang… Read More
  • Kesempatan. Orang bilang kesempatan itu tak akan datang dua kali. Jika ia datang untuk yang kedua kali, itu namanya anugerah. Itulah sebabnya, jika ada kesempatan baik datang padamu, kamu harus segera mengambilnya. Tentu d… Read More
  • Balon dan Kematian Katamu Kau takut balon, terlebih ketika mendengar letusan suaranya. Tapi ketika Aku lihat, wallpaper handphone-mu bergambar balon. Kau mencoba menghadapi ketakutanmu atau kau membohongiku? Lalu kau berkata, "Aku… Read More
  • Namanya Matahari Namanya Matahari, yang munculnya di sore hari setelah hujan. Tidak menyengat tetapi menyejukkan. Seharusnya Aku senang karena Aku akan melihat lengkungan senyum itu, ya Pelangi. Keindahan yang dibawa Matahari setelah hujan … Read More
  • Jatuh Cinta pada Suara Hari ini random sekali Aku mengenalmu sebelumnya, bahkan sangat. Kita sering duduk bersama di suatu waktu untuk membicarakan hal-hal yang wajar. Tak ada yang lebih dari itu. Aku tahu batasan. Kamupun begitu. Barusan ta… Read More

0 komentar:

Posting Komentar