Minggu, 05 April 2015

Setidaknya Pernah Sekali


Nyaman.
Mungkin itu kalimat pertama yang kau dapati dari dirimu padanya.

Setidaknya pernah sekali,
kamu hidup dalam cara berpikirnya.
kamu melihat dari kacamatanya.
kamu berargumen dari kata-katanya.
dan kamu menelan itu bulat-bulat,
menurutinya saja tanpa bertanya mengapa.
Sumber terpercayamu adalah apa yang datang darinya.
Karena apa?
Kamu bilang itu nyaman.

Suatu ketika kamu mendapati bahwa ada cara lain dalam memandang sesuatu.
Ada cara lain dalam menganalisis setiap kejadian.

Sampai seseorang memberitahumu, "sudut di busur derajat itu ada 360. Tapi tidak mutlak 360, tidak terbatas hanya pada 360 sisi. Ada 1 derajat, 1.111 derajat, 356.798 derajat, hingga 360 derajat.
Ternyata banyak kan? Tak terhingga.

Sudut pandang itu tidak cuma satu."

Kamu tertawa, merasa bodoh dengan yang terjadi padamu kemarin, betapa polosnya kamu.
Berawal dari satu kata yang kau resapi sendiri secara bebas, "nyaman".

Related Posts:

  • Sapa Sore-sore seperti biasa datang lagi menghampiri hariku. Menuju gelap saat Aku bersiap pulang, saat dimana Aku bersiap menutup kisah hari ini. Lantas tanpa sengaja, mataku terpaut pada sosokmu, aku menangkap siluet wajah yang… Read More
  • Perempuan Perempuan itu harus hebat. Bukan hebat karena menjadi pasangan orang yang hebat, tetapi kehadirannya bisa menghebatkan sekitarnya. Menjadi hebat secara individu, yang independen, yang merdeka, yang bermanfaat. Perempuan… Read More
  • Singkat Kemarin, bulannya bulat, 'a pale moonlight', terang tapi pucat, dilatari langit yang hitam pekat. Terkirim sebuat surat, tersirat, berupa lantunan ayat, terlantun khidmat, di tengah rindu yang teramat. Rindu yang menya… Read More
  • Kak..."Kak, lagi patah hati ya?"       "Loh kok nanya gitu, dek?" "Itu tulisannya galau-galau terus."       "Ah, kamu yang patah hati kali." "Kok Aku?"       "Iya kamu. Buktiny… Read More
  • Dosen TamuDosen tamu, selalu ditunggu di tiap minggu, berharap mendapat pemahaman baru, yang menarik dan tak selalu terpaku buku. Dosen tamu, membuat seratus lima puluh menit berlalu, terasa seperti sekejap waktu. … Read More

0 komentar:

Posting Komentar