Hai, Kamu!
Yang tiba-tiba menjelma dan menemuiku dengan kata-kata.
Sajak tentang cinta, rindu, dan sepi layaknya tali pengikat hati.
Baru,
Namamu tak pernah kutahu,
tapi Tuhan memaksa alur cerita berarak membawa udara dari gunung ke samudera.
Bertemulah ia di tengah kota,
Tuhan memaksa semesta bekerja.
Entah, alasan macam apa yang tepat
hingga membuat kita dekat, merapat, dan kuharap bukan sesaat.
Lalu Aku menjawab ;
Hai juga, Kamu!
Terimakasih karena telah menerima sajak pertemanan yang semesta kirimkan.
Aku juga tak tahu apa, kenapa, dan bagaimana.
Yang kutahu adalah, semoga Aku dan Kamu,
Kita bisa saling menguatkan. :)
------------------------------------------
Teruntuk senyum baru yang kutemui di balik pohon keriput,
senyum bulan sabit. :)
Alhamdulillah Allah hadirkan lagi satu orang baik di sekelilingku.
sumber foto : klik |
AtikaWidiastuti
25 Ramadhan
0 komentar:
Posting Komentar