Mendengarkan siaran radio, buatku adalah hal yang menyenangkan.
Memang aku memiliki playlist lagu tersendiri, tetapi memori ponselku terbatas,
jadi hanya ku simpan beberapa lagu kesukaanku saai ini saja.
Satu "lagu" mu pun ada di playlist ku, kau tak tahu saja.
Namun memang manusia, mudah sekali bosan. Atau hanya aku saja yang merasakan(?)
Meskipun berisi lagu-lagu kesukaanku, aku jengah juga lama-lama.
Maka radio, menjadi teman penghilang kebosanan.
Menjadi teman selama belajar, selama dalam perjalanan.
Aku bisa memilih frekuensi apapun yang aku suka dan memasang pendengaranku pada frekuensi itu.
Mendengarkan suara penyiar, yang bahkan ku tak tahu wajah dan namanya.
Bosan lagi, aku pindah frekuensi.
Berhenti.
Berhenti pada satu lagu.
Lagu lama, yang orang-orang menyebutnya lagu jadul.
Aku menikmatinya, ikut menyanyikan kembali lagu-lagu yang dulu sempat ku suka, tentu sebelum Aku bosan.
Jika aku sedih, aku resapi liriknya.
Jika aku bahagia, aku ikuti iramanya.
Entah, radio kadang mengerti sekali perasaanku.
Pernah waktu zaman keemasannya dulu.
Saat radio benar-benar ku dengarkan melalui radio; bukan melalui radio ponsel atau pun streaming.
Aku mencatat hits yang sedang naik daun kala itu, mengikuti naik-turun nya lagu di chart mingguan. Ikut me-request lagu dengan mengirimkan SMS ke nomer telepon yang disebutkan dengan penekanan khas pada beberapa bagian, bahkan sampai sekarang Aku masih mengingat nomer teleponnya.
Seriously, by sending a short message service! SMS kala itu masih sangat mahal. Rp. 350,- sekali kirim. maka jadilah tulisanku alay saat itu, disingkat-singkat, dicampur huruf besar kecil, kadang dengan angka, tujuannya tak lain adalah agar SMSku tidak terpotong menjadi 2 bagian.
SMS. Bukan mention twitter ataupun instagram.
Aku pun pernah di telepon oleh si penyiar waktu itu, untuk berkirim salam via suara.
Percayalah, ditelepon penyiar radio kala itu adalah sesuatu yang membahagiakan, hehe.
Sampai suatu ketika, aku bertemu kamu.
yang berkata bahwa kamu sangat suka mendengarkan radio.
Aku tak bercerita apapun, termasuk bahwa aku menyukainya juga.
Kau bercerita alasan kau menyukainya.
Aku dengarkan dengan seksama.
Membayangkan aku dan kamu zaman "dulu", saat sebelum kita kenal.
Mendengarkan radio, dari sudut kamar masing-masing.
Aku tak tahu kamu kala itu, tentu saja.
Dalam hati akupun ikut bersorak, aku menemukan seseorang yang sama.
Kamu tak tahu aku bersorak, tentu saja.
Mendengarkan radio.
Membawaku memaknai lagi lagu-lagu yang terputar acak dari beberapa frekuensi, ku berhenti pada satu saluran, dan melewatkan sebagian.
Bagai mdia penjelajah waktu, beberapanya mengingatkanku pada kisah yang berbeda.
Seperti lagu yang terputar kali ini....
"as we go on... we remember... All the times we had together.. and as our lives changes.. come whatever.. we will still be.. Friends forever..."
Yap. we will still be friend forever, right? :)
Jika kini, Aku berkirim salam dan mengirimkannya untukmu.
Apa kamu mengetahui dan membalasnya?
Ah, tapi Aku urungkan niat itu.
Hanya kembali pada alasan utamaku mendengarkan radio.
Mendengarkan lagu dan aku ikuti iramanya; ya aku sedang senang sekarang.
:)
----
Atika Widiastuti
Dec, 7th 2015
0 komentar:
Posting Komentar