Rabu, 21 Maret 2018

Renungan, Paska Kelulusan

Meski bukan 100% pengangguran, tapi nyatanya sampai saat ini memang belum ada rasa ingin untuk mencari kerja di bidang yang sesuai dengan jurusan kuliahku. Sebagian orang berkata, "masa udah kuliah capek-capek 4 tahun, pas cari kerja gak sesuai jurusan. capek doang?!" dan sebagiannya lagi berkata, "gakpapa kerja di bidang yang gak sesuai dengan jurusan. Ingat, hidupmu gak ditentuin cuma dari 4 tahun masa kuliah." Dan ternyata, aku setuju kedua-duanya.

Hari-hariku disibukan dengan menekuni hobi yang baru dikuketahui beberapa bulan belakangan ini, yaitu fotografi. Beruntungnya aku, dikelilingi oleh orang-orang baik, alat-alat penunjang hobiku ini, insyaAllah lengkap semua. Tinggal aku nya, mau atau tidak mengasah skill.

Tapi bukan berarti aku akan terus-terusan begini sih, karena aku pun masih sangat ingin bekerja sesuai dengan jurusan kuliahku, teknik lingkungan. Tapi nanti.

Aku gak mau rasanya diburu-buru waktu, melihat teman daftar kerja disini, lalu latah. Lihat teman ikut tes ini, kepingin juga. Diburu waktu dan dikekang pandangan publik, capek kan. Jadi untuk sekarang, aku nikmati dulu saja yang ini.

Aku juga coba apply-apply short course / ekskursi / conference gitu. Khusunya yang temanya di bidang sosial. Membawa "Program Kakak Asuh"-ku dikenal lebih jauh lagi. Yaaa siapa tau kan, jodoh? hehe selagi gratis yaa coba aja~

********
Meski nyatanya aku menikmati hidupku yang saat ini, namun tetap aja rasanya, selain di waktu-waktu sibuk dan memang ada kerjaan, rasanya hampa, semacam, "hidup gue kok gini amat, ya?" Rasanya rindu dikejar deadline, karena sekarang, karena 'sedikitnya' kerjaan yang dipunya, jadi begitu ada kerjaan, jadi langsung dikerjakan. Rindu membuat diri sendiri sibuk. Rindu yang tiap saat berjibaku dengan banyaknya tugas kuliah, bertemu orang, lalu saling berbagi cerita dan keluh kesah pengerjaan tugas, haha. Disaat kehampaan itu datang (cailah), akhirnya pegang HP dan buka medsos, Scrolling~ Stalking~

Gak memungkiri memang media sosial saat ini udah jadi semacam kebutuhan banget, atau hanya Aku? Tapi sebenarnya enggak juga. Meski kamu gak selalu posting foto beserta captionnya, pasti dalam sehari ada update story di IG-mu, atau minimal kamu membuka dan scrolling timeline, kan?

Mungkin tanpa disadari, serasa memamerkan pada dunia, gue lagi ngelakuin ini loh, gue tadi makan / beli ini loh, ini lagi hits, dan gue udah punya loh. Iya, apa iya? Meski positifnya aku jadi tahu, apa kesibukan teman-temanku saat itu. Tapi gak memungkiri sih, scrolling timeline itu bikin rasa iri dalam hati muncul. Misalnya, lihat teman upload foto komputer kantor dan memperlihatkan deadline pekerjaannya, wah asik yaa udah kerja. Atau lihat teman upload menara landmark suatu daerah, oh ternyata lagi jalan-jalan. Atau lihat teman lagi ngobrol-ngobrol di kafe, oh dia temannya banyak ya. TERUS AKU GIMANA? KOK AKU GAK BISA KAYAK DIA? Ujung-ujungnya insecure.

Sebenarnya, wajar gak sih ngerasa kayak gitu?

Maka buat kamu, yang sudah berada di posisi dari beberapa yang kusebutkan diatas, terutama yang berhubungan dengan pekerjaan, bersyukurlah. Posisi sibuk dan lelahmu yang sekarang, adalah posisi yang banyak orang menginginkannya.

Dan buat kamu, yang belum ada di posisi itu, yang masih berjuang, yang merasa masih ragu dan belum mengetahui tujuan hidupnya apa, terus semangat, ya! Tiap orang miliki waktunya masing-masing, ia tepat. Tak terlambat atau terlalu cepat datangnya. Asal jangan lupa, ia tak datang sendiri, ia perlu diusahakan. :)

*****
kang balon~