Sabtu, 19 April 2014

Semangat itu...kemana perginya?

https://fbcdn-sphotos-c-a.akamaihd.net/hphotos-ak-prn2/t1.0-9/p403x403/983597_670558916313297_535864092_n.jpg
Semangat itu.. kemana perginya?
Ingatkah dulu awal-awal bermimpi? Kau tulis semuanya di buku itu. Yap, buku yang kau buat dengan hati yang riang, yang dengan bangga kau beritahu pada semua orang bahwa INI LOH BUKU MIMPI SAYA. Semua yang ada disini adalah apa-apa yang saya inginkan untuk beberapa tahun kedepan.

ketika satu per satu terwujud, kau pun riang bukan main. kau mencoretnya, tanda mimpi itu telah berhasil kau gapai, kau tambah mimpi yang lain sehingga mimpimu tetap banyak dan kau tak berhenti bermimpi.
Kau suka memotivasi orang dengan kata-kata mimpi, mimpi, mimpi, dream! karena kau ingin, hidup orang tersebut akan lebih berharga jika mereka mempunyai mimpi serta visi dalam hidupnya. Bahkan kau buat tulisan di dinding kamarmu : DREAM. BELIEVE. ACT. PRAY. karena kau yakin, mimpi lah yang menjadikanmu seperti sekarang ini.

Tapi suatu ketika, salah satu mimpimu tidak bisa kau coret, bukan, bukan karena tintamu habis, tapi karena mimpi itu tidak bisa kau gapai. Semangatmu menurun, serasa efek domino, seakan mimpimu yang lain ikut "gagal digapai" karena satu mimpi mu yang gagal itu. Tak lagi kau bawa-bawa buku kecilmu itu, buku yang berisi mimpi-mimpi mu, yang setiap hari ada di tasmu. Bahkan kau letakkan dia di bawah buku-buku lain hingga kau pun lupa kau meletakkannya dimana.

Kemana semangat yang dulu....kemana?
Mungkin ketika bermimpi, kau lupa satu hal.
Menyiapkan "matras empuk" untuk dijadikan alasmu ketika kau terjatuh.
Agar ketika kau jatuh, bukan aspal keras yang kau dapati tapi bantal empuk.
Sehingga kau merasa bahwa "jatuh", Seberapapun banyaknya itu, kau tidak akan merasa sakit.

Hal itu yang kau lupa persiapkan. Satu kalimat dengan penerapannya yang belum bisa kau wujudkan. MENTAL JIKA SATU MIMPIMU KANDAS.

Sabtu, 19 April 2014
Atika Widiastuti

Mending tau, atau enggak?

bisa gak sih orang galau tapi gak ada alasannya? hmm...
sekarang lagi ngalamin nih, gak tau ini disebabkan sama yang mana. tapi daritadi "hal ini" bikin seharian jadi gak mood :( *padahal udah gede, tapi masih aja uring-uringan gak jelas.

Kayaknya sih sama kasusnya kayak post-post-an sebelumnya, apalagi kalau bukan tentang uhuk itu. Akibat stalker, jadi mengetahui sesuatu. tapi setelahnya jadi kepikiran, dan nyesel karena udah stalking. Jadi, mendingan tau, apa enggak tau?

Iri. memang ini sifat jelek dalam diri yang pasti dimiliki dalam diri semua orang (mungkin kadarnya berbeda). iri emang faktor dari dalam, bisa dosa kalau kita iri lalu jadi berbuat "aneh-aneh.", karena itu, iri dilarang kecuali iri dengan ilmu dan ibadahnya seseorang.
Tapi...kalau kita gak boleh iri sama orang dengan alasan di atas. Gimana sama orang yang bikin kita iri? mungkin dia gak sadar, kalau sikap atau sifatnya bikin kita iri. Tapi ini sering banget kejadian, entah mau nasehatin jadi gak enak karena beliau lebih tua dari saya atau beliau adalah teman main saya. gaaak, ini gak mengacu ke satu orang, tapi general.

Emang apa sih yang di-iri-in?
Nah ini, gak etis rasanya kalau ditulis disini, tapi ini media buat saya cerita, gak plong rasanya kalau gak dituangin. tapi gimana ya...... *nentuin gini aja galau :p

Ah yasudah. yang penting sudah ada yang dituangkan, walaupun tersirat dan tak bermakna apapun. Mungkin si dia yang membaca juga gak mengerti maksud tulisan ini *itupun kalau dia baca.
Tapi.... Terimakasih, blogger!