Kamis, 07 Februari 2013

"Bukan Mimpi, Dek!" dari kak Anik Sofiyah


I dare to DREAM!^^
Tulisan ini juga hadiah. Hadiah waktu semester 5. Hadiah dari seorang kakak sekaligus "saudara". Seseorang yang dipertemukan Alloh dengan saya. Happy reading, semoga menginspirasi!^^

Bismillahirohmannirohim
Alhamdulillah sampai hari ini masih merasakan nikmat-Nya yang tak terhingga. Bersyukur banget dengan skenario-Nya yang indah banget. Semoga memberikan keberkahan.:)
Jum’at, 21 Desember 2012 setelah bimbingan dengan dosen pembimbing memberikan motivasi, beliau bilang berkaryalah dan tak usah pikirkan teori-teori. #jlebb jadi saat itu mau nulis lagi, semangat lagi ^^.
Greeeetttt...! hape bergetar, ternyata sms dari adik, sahabat terbaik, tersayang, yang ku cintai karena Alloh.^^ isi smsnya : kak, juara umum. Sekilas langsung terkejut banget. Bukan terkejut gak rela dia dapet juara umum, tapi saya bangga, salut banget sama dia. “gw aja yang bukan kakak kandungnya bangga banget, giimana orang tuanya” ^^. Selamat ya dek, mau hadiah apa? | tp, sayang dia minta hadiah yang belum bisa saya wujudkan. Hhihihi
Oiya jangan tanya kenapa bisa dekat sama dia? Karena saya pun tak bisa menjelaskan, karena yang pasti Alloh yang menggerakkan hati kita untuk dekat, dekat yang di landasan keimanan klo kata ka jayu itu ukhuwah hehe,  awalnya dekat ada tika dan sifa, karena sifa sekolah di bogor jadi tika gk ada teman dekatnya lagi, walo saya yakin teman atika banyak tp yg sepemikiran dengan dia ya sama sifa, klo sifa gak ada merasa kehilangan. Lanjutttt...

  Saya tau masa lalunya, tapi itu tak penting bagiku. Sejak kitta mengenal rumah iqro selalu ada kebersamaan, saya dekat sama dia mungkin karena saya di rumah iqro yang paling ‘tua’ karena ka eka udah terlalu sibuk, jd sy berusaha untuk dekat ke semua tapi ya mungkin karena pemikirannya yang hebat saya lebh dekat dengan dia dan selalu minta tolong untuk menemani kemanapun klo ada keperluan, jazakillah dek, bukan berarti ka anik dateng ke kamu klo butuh doang. susah senang bareng #eaaaa.
Terkadang malu, malu dengan aib2 yang dulu, malu. Ternyata dia lebih baik dari saya, lebih dewasa ^^ karena gaul sama kk yang ‘tua’ jd pikirannya jd ke kebawa deh. ^^ dia beda, beda dengan teman2 sebayanya, dia dewasa, dewasa dia bisa menyikapi masalahhnya dengan tenang walo sensitifnya tinggi banget hehe dia punya masalah keluarga yang berat klo sy bilang, berat untuk dipikul anak umur 17 tahun,  tapi dia bisa menyikapi dengan tenang. Ya karena alloh tidak membebani suatu kaum sesuai kapasitasnya. Dan dia bisa melewatinya ^^ *peluk. Padahal temannya pun ada yang punya masalah seperti dia. Tp,Itulah yang membuat saya bilang dia dewasa.
Dia mau belajar dan punya mimpi yang besar, walo kata orang-orang dia memang dasaran pinter, ya mang dia pinter, tapi dia tidak langsung tinggi hati, dia berusaha buat belajar. Klo nyontek kata2 di 5cm mata yang lebih banyak melihat dari biasanya. Dia rela kurang tidur buat belajar. Dikala yang lain dia belajar. Mangkannya pas dia bilang “juara umum” itu bangga banget perjuangan dia. Tapi kata dia, dia kayak merasa mimpi kak. Iya karena teman sekelasnya itu pinter2. Klo di sma-nya memang sistemnya gitu yang berprestasi dikumpulkan dalam satu kelas karena saya merasakan ^^. Dia sempet pesimis kerena melihat teman2nya yang rajin2 banget. Tapi karena sebagai kaka, tika jangan mau kalah ya, tika bisa : MAN JADDA WA JADA ^^ dan jangan lupa semua itu berkat doa orang tua, jadi tika harus makin sayang sama ibu. Tetap jadi anak yang buat bangga orang tua ya. ^^ Walo semester kemaren rangking 18 sekarang 1 wahhh subhanalloooh banget deh adik saya ni, dah sibuk berorganisasi, waktu ulanganpun meski dia sedang ulangan tetep sempat datang buat syuro (rapat) 4 jempol deh ^^ dan dia itu gak les loh, karena saya tau kondisi keluarganya. Klo jargon saya bilang #semangatanpabatas ok dek. Klo dia seneng nnton 3 idiot karena menyemangati dia katanya All is well ya dek ^^ senang banget. Kalo sama ka jayu suka bilag kapan kita nyenengin dia Kak?^^ Ternyata sibuk organisasi itu gk menghalangi kita untuk berprestasi. ^^ liat orang2 sukses meski sibuk kayak apa, tetap ia berprestasi bahkan sampet buat menghafal qur’an. Salut banget deh.
Klo soal ‘perasaan’, perasaan nak zaman sekarang, dia merasakan juga kok bahkan sampai mimpi random #ehhh :D dia bilang lagi kepikiran orang yang lama udah gk ketemu. Pesan aku ke dia Cuma satu : pantaskah dia untuk dikagumi? Klo pantas cinta ia dalam dia. #ntms dia udah gak mau pacaran lagi, dia bukan anak rohis loh, tapi harusnya anak rohis* malu ngeliat adik saya ini, izzah dan iffahnya luar biasa.
Semangatt terus adik2kuu, cerita ni bukan untuk membanggakan satu orang saja, tapi, semoga dengan cerita ini kalian tambah semangat untuk berprestasi. Dia aja bisa kenapa kita enggak? Bukan karena saingannya banyak, bukan karena ia mang pinter, tp karena mau berusaha belajar terus belajar, di kala yang lain sibuk dengan pacarnya dia dengan bukunya dan organisasinya dikala yang lain sibuk dengan bbm dia belajar dan terus berdoa. Sesibuk apapun klo pinter manage waktunya baik insyaalloh baik segalanya.  Waktu bagaikan pedang. Bila ia bisa memanfaatkannya dengan baik, ia tak akan terpotong dan sebaliknya. harapan aku dia bisa pke jilbab panjang :) dan mulai menghafal qur'an walo juz 30, ^^ terus belajar yah semoga Alloh mengistiqomahkan kita sampai bertemu-Nya. uhibbukifillah
#semangattanpabatas

Selasa, 05 Februari 2013

"Benahi Diri Sebelum Orang Lain Melakukannya" dari Kak Wandi Wahyudi


Tulisan ini adalah hadiah. hadiah waktu semester 3 rangking 18 :D Happy reading^^ Semoga menginspirasi^^

“Rangking 18 ”, SMS yang saya dapat dari seorang adik. Segera saya kontak dia melalui facebook untuk menanyakan kenapa dia yang semester lalu menduduki peringkat 1 di kelasnya namun tiba-tiba di semester ini turun 17 tingkat. “gatau kakak.. tp kalo di ipa2 ama ipa3, saya dapet rank 1 ka hehe.. ipa1-nya serem -__-“, jawabnya. Saya tanyakan sekali lagi, kenapa kok turunnya sangat jauh? “gajauh ka.. rata2 nilai semester ini 84,9 hehe.. kelas X dulu 83”, balasnya.
Alhamdulillah saya diberikan kesempatan untuk membuat tulisan ini, semoga tulisan ini pun sampai kepadanya.

Kuucapkan selamat atas prestasi yang kamu raih. Meskipun kamu tidak menjadi yang terbaik di kelasmu namun kamu telah melakukan sebuah prestasi yang membanggakan atas proses perjuangan yang telah kau pilih, berusaha meraih prestasi dengan kemampuan sendiri. Semoga Allah SWT senantiasa menjagamu untuk tidak merampas hak-hak orang yang pantas mendapatkan nilai yang lebih baik darimu karena kegigihan perjuangan mereka.

Kiranya kau pahami, bahwa bersyukur tidak hanya sekadar merasa puas atas apa yang kamu peroleh, tapi juga berusaha memperoleh yang lebih baik lagi karena karunia Allah SWT jauh lebih besar dari apa yang telah kamu dapatkan. Seandainya lautan di bumi menjadi tinta, ditambahkan kepadanya tujuh laut lagi sesudah keringnya, niscaya tidak akan habis-habisnya kamu menuliskan karunia-Nya.

Pada saat menemukan lampu pijar, Thomas Alfa Edison mengalami kegagalan sebanyak 9.998 kali. Baru pada percobaannya yang ke-9.999 dia berhasil membuat lampu pijar yang benar-benar menyala terang. Kalau seandainya Thomas Alfa Edison sudah merasa puas dengan apa yang diperolehnya pada percobaan ke-9.998, maka akan ada orang lain yang berhasil meraih sukses membuat lampu pijar sehingga nama Thomas Alfa Edison tidak akan muncul sebagai orang ternama di masa ini.

Teruslah berusaha untuk mendapatkan peringkat yang terbaik di kelasmu, IPA 2 dan IPA 3 bukanlah kelasmu melainkan kamu berada di IPA 1. Kalau seandainya kamu sudah puas dengan apa yang kamu dapat maka tidak akan ada lagi semangat untuk terus meraih prestasi yang jauh lebih baik kecuali hanya sekadar untuk memenuhi persyaratan standar. Prestasi satu semester lalu telah mendeklarasikanmu berada di posisi terbaik dengan kelas (kualitas) terbaik, namun kamu lupa untuk mengoreksi sejauh mana yang kamu lakukan dibandingkan dengan teman-temanmu di beberapa bulan terakhir. Jangan pernah memberikan excuse (maklum) kemalasan sebelum kamu mendapatkan keberhasilan. Jika kamu masih menemui kegagalan, jangan mencari alasan untuk berlindung di balik situasi karena kamu tidak akan mendapatkan dirimu yang sebenarnya.

Bicara soal kelas (kualitas), kelas bukanlah suatu pengelompokkan yang terjadi secara kebetulan melainkan kamu terpilih untuk masuk ke golongan/kelompok tertentu karena kamu memiliki kriteria karakteristik/prestasi tertentu, misalnya pengelompokkan kelas manusia dalam hidup yaitu atas dasar wawasan keilmuan yang dimiliki; keterampilan memimpin dan dipimpin; kelas orang yang berpikir ke depan dan yang tidak punya rencana masa depan; dan sebagainya. Contoh yang sederhana yaitu siswa SMP dan SMA merupakan orang-orang yang mempunyai kelas (kualitas) berbeda. Siswa SMP wawasan ilmunya lebih rendah daripada siswa SMA. Orang yang senang mengumpulkan prestasi tentu berbeda dengan orang yang merasa cukup dengan prestasi yang sudah diraih.

Sekarang, ada dua hal yang kupesankan. Pertama, lihatlah di kelas (kualitas) mana kamu berada kemudian perhatikan apakah kamu sudah berada di atas standar kriteria orang-orang yang berada di kelas tersebut atau masih berada di bawah standar? Berusahalah untuk selalu berada di atas kualitas rata-rata dan ketahuilah bahwa itu adalah hal mudah. Kedua, berusahalah untuk meningkatkan kelas (kualitasmu). Jika kamu belum pantas, maka buatlah menjadi pantas. Jika kamu ingin berada di kelas orang-orang pandai, maka lakukanlah pekerjaan-pekerjaan yang biasa dilakukan oleh orang-orang pandai sehingga kamu menjadi pantas disebut sebagai orang pandai. Jika kamu ingin berada di kelas (kualitas) orang-orang yang berpendidikan, maka lakukanlah hal-hal yang seharusnya dilakukan oleh orang-orang berpendidikan baik maka niscaya kamu akan menjadi orang yang berpendidikan. Jika kamu ingin menjadi seorang guru, maka lakukanlah hal-hal yang biasa dikerjakan oleh guru sehingga kelak kamu menjadi guru yang pantas. Kamu berada di kelasmu saat ini karena dulu kamu melakukan hal-hal yang membuatmu berada di sini. Nikmatilah hal-hal yang kamu kerjakan untuk meningkatkan kelasmu, karena hal-hal itulah yang akan senantiasa kamu lakukan ketika kamu telah menjadi orang yang pandai, orang yang berpendidikan, ketika kamu menjadi guru dan sebagainya.

”Memperbaiki diri dengan kesadaran sendiri jauh lebih menyenangkan daripada melakukannya karena disuruh oleh orang lain.
Have a nice day
Mari berbagi semangat