Rabu, 17 Desember 2014

Teruntuk Kamu, Super Mother to be :)

Selesai ujian ke-empat sebuah mata kuliah tadi siang kututup dengan senyuman. Entah bagaimana hasilnya, Aku harapkan yang terbaik. Namun entah mengapa, "mata kuliah" itu malah menjadi penguat sebuah dilema, membuatku memikirkan sebuah "perenungan". Karena sejatinya wanita itu ingin selalu didengarkan maka kuputuskan untuk membagi hal ini ke Grup kesayangan, sebut saja "FMA Akhwat FTUI 2013". Grup yang berisi saudari-saudari tersayang di teknik, yang sejak sore sampai dengan malam ini masih mendengarkan Aku dan memberikan jawaban-jawaban terbaiknya.
Mungkin sayang jika hanya kunikmati sendiri, makanya Aku buat postingan disini. Sebagai pengingat jika suatu hari menemui hal serupa.
-----------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
Kamu capek jadi cewek yang musti belajar mati-matian di Teknik? Toh ujung-ujungnya nanti juga bakal jadi ibu rumah tangga?
merasa percuma jadi cewek yang jurusan kuliahnya ambil teknik, beda dengan cowok yang memang akan bekerja untuk Istri dan Anaknya kelak, jadi "teknik" ini menjanjikan buat mereka.
Tapi di satu sisi, kamu sudah terlanjut mengambil teknik sebagai pilihanmu, kamu harus melanjutkan studi-mu demi orangtua dan orang tersayang yang menunggu kabar gembira kelulusanmu. Sarjana Teknik, sebuah gelar di belakang namamu. Membayangkannya saja sudah membuat senyum-senyum sendiri kan? :)
Akupun pernah merasa demikian, sekarang malah.

Mungkin cara menghilangkan kebosanan sejenaknya bisa dengan menikmati saja alurnya perkuliahan ini. Toh semester kemarin yang kamu bilang sulit juga sudah kamu lewati kan? lalu sekarang kamu mikir bahwa semester ini susah? Pasti semester depan kamu bakal tertawa karena teringat semester kemarin tuh gak ada apa-apanya dibanding yang sekarang.

Tapi coba fikir jangka panjangnya,
Seorang saudariku berkata "Kita harus jadi Ibu yang cerdas untuk punya anak yang cerdas. Enggak peduli apa yang kamu pelajari sekarang, toh di kehidupan kerja nanti kita bakal belajar dari nol semua. Real life itu enggak sesimpel dan enggak serumit yang kita pikirkan kok. Seperti mengutip perkataan Tere Liye, yang intinya kita enggak perlu merasa sayang untuk mengeluarkan biaya tinggi untuk pendidikan seorang wanita.
Seperti prinsipku, 'selesaikan apa yang kau mulai', menolaknya sehingga aku harus tau apa rasanya lulus sarjana nanti. Pasti kita menertawakan semua "ujian" ini sama dengan kita menertawakan betapa mudahnya ujian tingkat SD."

saudariku yang lain menambahkan, "jadi ibu rumah tangga itu gak mudah loh :) Kita bilang 'lebih baik jadi ibu rumah tangga aja' karena kita belum sepenuhnya jadi ibu rumah tangga, jadi dinikmatin aja. Ada saatnya nanti kit bakal mengingat masa-masa kuliah sebagai kenangan yang lucu dan menyenangkan. Mungkin jika nanti kita punya anak laki-laki, bisa diajari sedikit-sedikit ilmu engineer-nya."

Wanita itu bukan wallpaper dinding yang digunakan sebagai pengindah rumah, melainkan salahsatu material utama dari rumah itu. Segala ilmu yang kita cari sekarang, keberkahannya jangan hanya diharapkan untuk sesaat. Kamu pasti tahu istilah di belakang pria yang sukses pasti ada wanita yang hebat, itulah peran wanita.
Kehebatan anak-anak kita nanti, ditentukan oleh kita saat ini, karena gak mudah jadi ibu yang tangguh.

menjadi ibu rumah tangga bukan hany berfokus pada rumah dan segala isinya. Being mother is how much you reach the knowledge dan bagaimana kamu me-manage diri kamu, orang seisi rumah serta bagaimana kamu berkontribusi untuk agamamu, lingkunganmu bahkan negaramu. karena nasib peradaban dipercayakan pada tangan para ibu. Implikasinya adalah ika ingin peradabannya baik maka jadilah ibu yang baik. Ibu yang baik adalah ibu yang cerdas dan bisa memberikan dampak besar untuk lingkaran keluarga dan lingkungannya.

Tempat kamu kuliah itu tidak berkolerasi dengan pekerjaan apalagi rezeki kamu. Ia menentukan pola pikir kamu. Pola pikir itulah yang harus kamu maksimalkan untuk bisa bersaing di dunia sebenarnya. Yap, pola pikir. Satu hal yang diajarkan seluruh mata kuliah. Mungkin sebulan setelah jadi sarjana kita bakal lupa apa itu thermo, statika, atau kalkulus(?), tetapi pola pikir sistematisnya yang bakal kita pakai terus sampai kapanpun.
------------------------

Bersyukur Allah hadirkan mereka disekelilingku,
yang walau raganya jauh tapi sejatinya dekat, kehadirannya dapat kurasakan.
Wanita-wanita tangguh seperjuangan di makara biru ini.
Yang menguatkan dikala dibutuhkan.
Mungkin aku lemah jika sendiri, begitu pula kamu.
Makanya itu kita bersama, untuk saling menguatkan.

Uhibbukum Fillah, saudariku
Semoga Allah senantiasa menjaga keberkahan dalam ukhuwah kita. <3

Depok
Rabu, 17 Desember 2014
Pukul 23.20 WIB
-Atika Widiastuti-

Sabtu, 06 Desember 2014

Konsbang dan Aku

Assalamu'alaykum kawan. Atika kembali, masih dengan postingan cerita kesehariannya yang mungkin membosannya tapi semoga ada hikmah yang bisa diambil dari tiap ceritanya #eaa

Konsbang dan Aku,
Aku dan Konsbang,
tapi Aku bukan Konsbang,
dia juga bukan Aku.
Kita satu awalnya,
namun bercerai kemudian.
haha
haha

Konsbang itu adalah salah satu matkul di teknik lingkungan, singkatan dari konstruksi bangunan.
matkul menggambar bangunan dan segala rinciannya di kertas A1, yang membuat kami selalu membawa tabung gambar dan selalu dibilang ;
"ciee bawa tabung, kayak anak mesin aja."
"kok lingkungan bawa tabung sih, emang belajar apaan? kayak anak arsitek jadinya."

Kalau ada yang pernah baca postingan tentang "Kuliah ambil apa? Ambil hikmahnya" dibawah-bawah postingan ini pasti tau kalo Konsbang ini yang merajai semester tiga kami :"
Kami anak lingkungan, belajar bangunan. Segala gimana pondasi rumah, dimana letak pasir dan tanah urug, serta berapa ukuran sloof dan tebal plesteran yang seharusnya digunakan, gimana kalo rumah dempet sama rumah tetangga, kuda-kuda itu rinciannya ada apa aja, saluran pipa pembuangan yang bagus ke arah mana, ini rumah kalo dipotong memanjang, melintang kayak apa sampe sampe notasi-notasinya yang bikin iri. (baca : pasangan batu kali, pasangan rapat air, pasangan batu bata, pasangan beton. Haft mereka aja ada pasangannya). Aku gak kuat rasanya.

Salahku juga sih, tugas kayak gini dikerjain mepet. haha
Tapi mau gimana?
Konsbang ini ditaro di deket-deket deadline juga aku masih keteteran sama tugas yang lain.
dan satu hal yang pasti adalah, MANAJEMEN WAKTUMU JELEK BANGET TIKAAA-_-

Jadi, deadline tugas ini tuh tanggal 4 Desember 2014 (akan kuingat terus tanggal ini haha). 12 gambar konsbang di A1.
Aku baru mulai mengerjakannya pada Sabtu, 29 November 2014, tepat setelah kepulangan dari Makrab DTS'14. Ku buka lapak menggambar di rumah keduaku, di Rumah Iqro.
Dibantu Ka DK yang angkat-angkat kaca buat alas gambar, dan Bu Nur yang nyediain mulai dari cemilan sampe minuman. jadilah sehari itu selesai (80% notasi) dan gambar-gambar eksisting.
Malamnya ku pulang, lapak menggambar ku pindah ke dalam ruang kelas.
Besok paginya aku kembali lagi, gambar dapet satu kotak (kertas a1 dibagi 4 kotak gambar, kebayang?)
Pas betul hari itu ada KANTIN RUMAH IQRO, Pematerinya Kak Wina, kakakku di Tekling. Pertama ngeliat beliau langsung berkomentar,
"Ya ampun dek, muka bantal amat sih.."
"ka.. iya kaa... tika  gakmandi, baru cuci muka doang... langsung kemari." 

Hari itu, 30 Desember2014, semua kertas gambar di rumah aku bawa ke rumah iqro. Mulali fokus menggambar, gaktau waktu :' laparpun tak terasa. Tiba-tiba malam telah datang, ku galau ingin pulang menemui ibu atau melanjutkan gambar ini entah sampai kapan aku bertahan.

Akhirnya aku putuskan untuk melanjutkan menggambar dan menginap di Rumah Iqro. Begituu seterusnya sampai 4 hari kedepan.
Pulang kuliah langsung ke rumah iqro, ke meja gambar (lekar-lekar kecil paud dijadikan satu diletakkan kaca diatasnya) dan langsung melanjutkan gambar.
Kuliahpun banyak yang di skip gara-gara ngerjain ini :(
Bu dosen, pak dosen, dan ibuku maafkan anakmu ini..
Skip satu matkul demi matkul lain.
agak lucu dan ironis sih..

Tiap hari ceritanya sama, makanan setiap hari adalah Oatmeals ditambah pisang. diselipi mie instan beberapa kali, itupun dibuatin sama Ka DK, kalo gak, yaa gak makan hehe
beberapa yang melihatpun bosan, "duh tik.. dari kemaren tiap kemari masih ngegambar aja.."

Tanggal 4 Desember pun datang, gambarku yang belum adalah detail sumur resapan, tapi waktu udah mepet jadi yaudahdibikin bulat aja, penanda itu lubang sumur :"
Cari-cari dimana tukang jilid yang bisa jilid A1, beberapa tukang menolak, duh makin mepet, bingung.
akhirnya ada yang bisa. Alhamdulillah, tukang fotokopian di kutek menyelamatkan hehe

Aku dan temen sekelompok ngerapihin makalah dan bikin slide presentasi sembari nunggu jilidan selesai. Dan tiba-tiba mendung, mesti uplod ke Scele, ngeprint, ngeburning CD dan ke teknik buat ngumpulin gambarnya.
Deadline sebelum 15.00 WIB dan saat itu pukul 14.34 WIB,
jeng..jeng.. kita bagi-bagi tugas.
Temen dikosan menunggu tugas ter-upload ke Scele dengan selamat ditemani sinyal yang naik turun
dan Aku yang gerak ke tukang fotokopian dan jalan ke teknik, mungkin bukan jalan, tapi lari-_-
Alhamdulillah saat itu tukang print-nya lagi kosong, abangnya bingung, ini anak kenapa keburu-buru banget haha
"bang, itu jam bener kan?"
"iya bener, jam 3 kurang 15 menit. gambar apaan si tuh neng, gede bener.."
Dan yak, tetiba gerimis, lari aja ke teknik sambil meluk-meluk gambar konsbangnya :'
lari ke lt. 4 1/2 Dept. Sipil dan ngumpulin gambar beserta makalahnya.
saat itu jam 14.54.
Alhamdulillah.
Alhamdulillah.
Alhamdulillah.
Capek gak terasa, beban hilang haha
Selesai itu menuju lobby K, dan ternyata masih banyak temen-temen yang masih gambar :(
Lobby K yang saat itu becek, bekas jiplakan sepatu orang-orang yang lewat, temen-temen gambar di sudut-sudut lobby K, wajahnya kelelahan semua :"
Aku masih bersyukur bisa selesai walau gak sempurna.


Tapi meski begitu...
Setiap hal selalu punya dua sisi.
Di tiap hari itu aku melihat malaikat-malaikat nyata dalam hidupku ini.
Bu Nur yang sering ngajak ngobrol dan kasih guyonan-guyonan biar gak bosen,
Ka Jayu yang menyediakan tempat buatku menginap selama 4 hari itu,
Ka Jiah yang bikinin sarapan pagi,
Ka Ami yang ada dan jagain tika di detik-detik terakhir.
dan, ka DK, yang standby 4 hari nemenin, nyiapin apapun yang tanpa diminta pun disediakan.

...membuatku merasa bersyukur,
Allah hadirkan orang-orang tersayang,
yang dengan kebaikan hatinya menjadi alasan
untuk berjuang...

dan satu hal lagi,
DON'T BE A PROCRASTINATOR.
Faidza Faraghta Fanshab..... Maka apabila kamu telah selesai dari satu urusan maka kerjakanlah dengan sunguh-sungguh urusan yang lain. (Q.S. Al Insyirah :7)

Sabtu, 6 Desember 2014
Atika Widiastuti
Bukan siapa-siapa