Minggu, 30 Agustus 2015

Semester 5, I'm (kind of) ready! :)

Holaaaww, semester 5 akan segera tiba dan itu akan dimulai esok hari! yap, esok, karena hari ini hari minggu hehe
Bytheway, kenapa si Atika niat banget bikin postingan jam segini itu karena dia baru aja bangun.
Ceritanya lagi mau bikin bab 1 dan 2 PKM BM, yang dikerjakan super duper deadline.
Iya, PKM memang ibarat coklat, enak, manis, tapi....gak semua orang suka coklat, kan?
Gitu deh..
-----------------------
Sooo, buat semester 5 ini aku ambil apa ajaaaa?
Sebenernya pernah ditanyakan anonymous di ask.fm sih pertanyaan kayak gini (ciee kak Tika gaul banget mainannya ask.fm).
Yang pertama ada matkul Amdal, Audit Lingkungan dan ISO (Amdal)
jadi, kita belajar tentang analisis mengenai dampak lingkungan, nanti akan belajar tentang pasal-pasal yang berkaitan dengan lingkungan, audit lingkungan ISO pun tidak jauh beda, makanya ketiga kalimat ini dijadikan satu matakuliah.

Lalu ada Analisa Struktur (Anstruk)
Kau tau dia ini dewanya keluarga struktur, haha
Sama seperti Statika dan Mekanika Benda Padat (Madat)
kau menghitung gaya beban yang bekerja pada bangunan, perletakan, momen, gaya vertikal, gaya horizontal, gaya dalam, gak jauh-jauh dari situ, tapi tak tahu lah aku bakal se-gimananya Anstruk ini, mengingat Statika dan Madat yang, yaaaaah begitu.
Selamat datang kepada ujian 1 sampai dengan 4, tugas besar dan bu elly dkk
Aku gamau ketemu kamu di SP ya, Anstruk! :p
SEMANGAT! OPTIMIS ANSTRUK LULUS!

Selanjutnya, ada Hidrologi dan Drainase (Hidran)
like Mr. Nyoman's class previously, di kelas ini kita belajar tentang air, perpipaan dan saluran pipa.
Tuh lihat, air aja aku pipa-in supaya gak tercecer, gimana hati kamu coba?
wkwk gajelass.......

Keempat ada Mekanika Tanah Dasar (Mektan)
Percayalah, ia tak se-dasar namanya, hehe
Matkul ini ada praktikumnya dan sering mengambil waktu luang anak-anak Teknik Sipil (mereka udah dapet matkul ini di semester 4) buat persiapan tanah untuk praktikum dan harus tiap hari ngecek perkembangannya di lab. Bayangin deh, jika hari hujan dan saat itu adalah jadwalmu untuk lab mektan, maka apa yang kau lakukan?
Yaaa, Kau akan bermain dengan kue coklat~
Pernah aku ngobrol sama anak sipil sebelum dia praktikum
Atika : "Eh, kan lagi hujan ya. Praktikumnya gak jadi dong? kan tanahnya basah."
Temen : "Enak banget kayak gitu mah, tetep jadilah, kan ada oven......."
((tanahnya dikeringin di oven))

Kelima ada Mikrobiologi Lingkungan (Mikrob)
Praktikumnya satu kelompok berdua, entah nanti akan berduet dengan siapa.
Tapi laporannya tetap dibuat per-individu.
katanya, kita mengamati mikrobiologi yang ada di lingkungan gitu
Iya, jadi nanti masuk ke lab, trus ngamatin mikrob yang gerak-gerak.
Gemay banget khaaaan haha
Tapi harus spare waktu beberapa hari sih, karena pengamatannya itu dilakukan berkala, jadi harus terus bolak-balik lab buat melihat perkembangan si mikrob ini, laporannya berjarak seminggu dan menjadi syarat diperbolehkannya mengikuti praktikum selanjutnya.
Jadi kalau laporan praktikum pekan lalu belum selesai, jangan harap bisa masuk kelas mikrob di pekan ini.

Keenam ada Perancangan dan Pengelolaan Limbah Padat Terpadu (Limbat)
Limbat kalau kata kakak-kakak senior, tugas besar (tubes)nya masyaAllah, tapi ternyata gak ada apa-apanya dibanding Paldom PAB di semester 6 haha (5 aja belom udah dikasih kenyataan 6 itu gimana)
SEMANGAT LIMBAT SEMANGAT!

Ketujuh ada Permasalahan Lingkungan dalam Isu Global (Isglob)
dari nama matkulnya udah ketara banget kan kita mempelajari apa? Jadi di matkul ini kita banyak disuruh baca artikel, jurnal, paper, dll serta dituntut untuk berpikir kritis dalam menghadapi suatu permasalahan lingkungan.

Seharunya masih ada K3LL, tapi aku gak ambil di semester ini, kau tau alasannya jadi tak akan kuberitahu disini, hehe
Siapa tau ya kan nanti K3LL, aku sekelas sama kamu? iya kamu, adek tingkatku hehe
-------------------------------------
Beberapa amanah juga masih harus kujalani di semester 5, semoga makin pandai mengatur waktu dan memilih prioritas.
Sooo, semester 5? im kind of ready! :)

ps : bonus foto wisuda angkatan 2011 kemarin.
doakanku dua tahun lagi disana, senyum bahagia kayak mereka :p
ka Puser dan anak-anak yang ia asistensikan kimling dan lablingnya

ka Desna dan ciwi-ciwi

Ka Wina tersayaang


Salam semangat dari mahasiswa tingkat 3,
Atika Widiastuti
Teknik Lingkungan
1306367971

Senjaku, Sore Ini

Katanya, senja artinya penantian,
Sebab untuk menunggunya,
kau harus melewati hari

Katanya, senja artinya pengharapan,
Sebab untuk melihatnya,
kau harus meyakinkan diri bahwa kabut tak menutupinya sore ini

Katanya, senja artinya kebahagiaan,
Sebab ketika memandangnya,
kau serasa tak ingin sekalipun berhenti merekahkan senyum di bibir

Senjaku, sore ini
Bersyukur aku memandangnya sendiri
Karena jika ada Kamu,
Aku bingung akan memandang yang mana,
keduanya sama indah.

sumber : dokumentasi pribadi
Yang terlanjur cinta pada senja,
Atika Widiastuti

Sabtu, 29 Agustus 2015

Dinding tanpa Pondasi

Sering kau bertanya, kenapa hanya padamu ia tak cair?
kenapa hanya padamu ia menjaga jarak?
padahal ia orang yang supel.

Sering kau menerka, apa jangan-jangan ia malu berbicara denganmu?
apa jangan-jangan karena kamu yang tak 'asyik' diajak bercakap?
padahal pada yang lain, ia bisa memulai obrolan.



Ketahuilah olehmu sayang,
ia bukannya tak cair padamu, bukan pula malu denganmu,
apalagi kamu yang tak asyik diajak bercakap.
Ia hanya menghormati dinding antara kamu dan dia,
dinding yang memang sejak awal sudah salah ia perlakukan,
ia 'bongkar' bagian pondasinya,
pondasinya, sayang.
bagian mendasar pada dinding itu.

Lalu apa yang terjadi ketika dinding itu tak ia jaga, tak ia hormati?

Maka baginya, menjaga dinding sembari menyaksikanmu mendewasa adalah lebih baik,
ketimbang menerobos dinding itu sekarang, dinding yang sudah tanpa pondasi.

Kau tidak lupa kan siapa penulis skenario hidupmu?
Jadi, jalani saja.
Niat yang baik akan bermuara pada yang baik,
tentu dengan proses yang baik pula.

Lihat, kan?
Sesuatu tidak sesederhana apa yang terlihat,
kau harus menggali lebih dalam supaya paham maksud suatu kejadian.
Benar, kan?
Hidup itu indah,
apalagi jika kau dapat mengambil pelajaran darinya.

ditulis setelah kemarin,
Atika

#FirstTrip : Pendakian Gunung Sumbing

Assalamu'alaykum, postingan kali ini akan bercerita tentang pengalaman mendaki gunung, so check this one out and happy reading :p

Perjalanan kali ini bener-bener pertama buatku, dari segi apapun.
Pertama kali naik kereta yang bukan KRL macem mau ke Tebet, ke Depok lama atau Kalibata,
Pertama kali menginjakan kaki di Pulau Jawa selain di Jakarta dan Depok
Pertama kali tau, kalo Jawa itu bukan melulu tentang sawah, ladang, dan jalanan yang masih tanah, ternyata gak jauh beda sama Depok, tapi udara nya jauh lebih segar untuk dihirup, haha
Pertama kali menghabiskan malam di kereta, (one of my wish in 2015, akhirnya terkabul juga :P)
dan tentu saja, pertama kali mendaki gunung, hehe

Teman perjalanan kali ini berjumlah 8 orang, denganku jadi bersembilan.
Semuanya anak UI. Ada Ka Anjas FMIPA 10, Ka Haula FIB 11, Ka Ican, Ka Mahfud, Ka Alif  FT 12, Tasya FE 13, Hani FT 13 dan Mifa FMIPA 13.
Awalnya kita berencana mendaki gunung Merbabu, tapi tepat H-1 keberangkatan, destinasi berubah haluan jadi ke gunung yang lebih aman karena Merbabu sedang terbakar, ulah manusia katanya, huhu sedih. Padahal katanya, Merbabu itu salah satu gunung tercantik. :') Tapi mungkin belum jodoh ke sana untuk saat ini, atau mungkin akan jodoh kesana dengan seorang jodoh yang diberikan Allah :p

Nah, karena alasan itu, maka jadilah kita pergi ke gunung Sumbing, gunung tertinggi ketiga di Pulau Jawa, 3371mdpl. Bayangin, pertama kali naik gunung, langsung ke gunung ketiga tertinggi se-Jawa, nice try banget~
selain itu, dengan pertimbangan lokasi yang tidak jauh dari merbabu, dan dari kami belum pernah ada yang kesana, dan yang paling penting lebih aman.

Hari ke-1

Keberangkatan dimulai hari Sabtu, 22 Agustus 2015 dari stasiun Universitas Indonesia pukul 09.30 WIB, sampai di stasiun Gondangdia dan dilanjutkan dengan naik Kopaja sampai stasiun Pasar Senen. Waktu keberangkatan kita mepet banget, jadi turun dari kopaja langsung lari-lari ke st. Pasar Senen, antri dan cek tiket, lalu masuk ke kereta yang sesuai tiket. Kereta berangkat pukul 11.30 WIB, dan kita naik kereta pukul 11.26 WIB.
dan ya, pengalaman pertama naik kereta kayak gini, yang ada charger-an HP-nya, yang duduknya berhadapan, yang ada petugas menjajakan makanan dan minuman, yang semua penumpangnya duduk sesuai tiket dan yang paling penting, dapet tempat duduk di deket jendela, huaaa bahagia banget sumpah wkwk

Tujuan di tiket sebenarnya ke st. Purwosari, tapi kita turun di st. Purwokerto karena lebih dekat untuk ke Sumbing. Sepanjang perjalanan, mataku tak lepas dari kaca jendela, memandang pemandangan yang makin jauh makin membuat jatuh hati, hijau dan biru yang menyatu dan hanya dipisahkan satu garis horizontal, ah indah.
Sampai di st. Purwokerto pukul 16.50 WIB, kita langsung solat jamak qasar Zuhur-Ashar sembari menunggu Maghrib. Sebelumnya kami timbang dulu carrier kami masing-masing, dan ternyata aku membawa beban 13 kg, weh berat juga. Tapi akhirnya dikurangi jadi tinggal 11 kg.
Selepas maghrib, kami mencari mobil charter, niat awal cuma sampai stasiun, lalu naik bus sampai di basecamp, tapi karena sudah malam dan hasil nego dengan pak supirnya, kita jadi pakai mobil charteran sampai ke basecamp. Sampai basecamp kira-kira pukul 22.30 WIB malam dan langsung istirahat. Basecamp penuh dengan para pendaki lainnya, dan disana itu dingin banget. Kulit ketemu air aja langsung gemetaran, kesetrum gitu, terus kesemutan-_-


Hari ke-2

Memulai aktivitas pagi di basecamp, bersih-bersih diri, rapihin barang bawaan, cari makan sarapan dan bekal makan siang lalu keluar basecamp buat foto-foto cantik. Aaaaaa ku bahagia banget, padahal belum naik ke gunung, kita masih berada di basecamp, tapi view nya udah bikin ucap syukur terus, masyaAllah indah banget :')
ini masih di basecamp loh, belum mendaki :')

Sebelum berangkat, kita registrasi di basecamp, sebagai database pendaki, setelah itu dikasih peta pendakian dan karung untuk sampah selama di pendakian. Iya, banyak yang buang sampah sembarangan, meski cuma selembar tissue basah, tapi tiap orang buang selembar, ya jadi banyak sampahnya :(
Dari basecamp sumbing ke pos 1 ternyata cukup jauh, jadi kami menyewa ojek kesana. Haha, one of my best moment, naik ojek yang motornya begini, terus trek jalurnya berbatu dan mendaki, harusnya penumpang duduknya di depannya si abang biar aman, tapi Aku duduk di jok belakang, dibonceng kayak biasa, haha maafkan diriku abang ojek, pundakmu sakit karena ku tarik-tarik :'(

ka mafuy in action~


Di pos 1 di briefing dulu sama ka Anjas, selaku yang paling pengalaman dalam hal daki mendaki gunung. Kita diberitahu bagaimana cara melangkah dan hitung-hitungannya, bagaimana membaca carrier yang benar selama pendakian, siapa orang pertama, siapa kedua dan seterusnya, siapa leader dan siapa swiper-nya.

Dari pos 1 ke pos 2 perjalanan masih tanah menanjak, walau lumayan jauh, masih mudah untuk dipijak. Memasuki pos 3, trek jalurnya berubah menjadi pasir berdebu, susah dipijak, kemiringannya makin menjadi-jadi, tapi yang paling bikin gak kuat sebenernya debunya itu. Sepanjang pendakian, bertemu banyak pendaki juga, baik yang mau turun gunung ataupun yang baru akan naik seperti kami. Walau tidak saling kenal, tapi terjadi perbincangan antara kami, semisal :
"asal dari mana mbak/mas?"
"pos 3 masih jauh ya?"
"maaf ya mas, bagi-bagi debu."
"yuk monggo, misi ya mbak, mas."

Ka Mahfud, selaku advance nya jalan terlebih dahulu bersama Ka Alif, Tasya dan Mifa. Sementara ka Anjas, Ka Haula, Tika, Hani dan Ka Ican berjalan di belakangnya, seolah terbagi dua kelompok. Jadi setiap kira-kira 30 menit sekali, kita beristirahat, nah advance ini yang menentukan tempat istirahatnya, jika rombongan belakang sudah datang, advance kembali melanjutkan perjalanan.

Memasuki pos 3 treknya udah gak jelas, haha.
Diperjalanan, Hani kayak menyerah gitu, gak enak kalau melanjutkan perjalanan, takut merepotkan yang lain, takut gak kuat sampe atas, takut-takut-takut yang lain. Tapi karena kita mulai berangkat bersembilan, maka sampai tujuan pun harus bersembilan #eeaa
Bahu membahu membantu Hani melewati pos 3, ka Anjas yang penunjuk langkah supaya gak salah pijakan,
Ka Ican yang bawain carriernya Hani,
dan Atika yang jadi tim hore, hehe

Sampai juga di pos 3 pukul 16.30 WIB, Tim advance sudah mendirikan tenda disana, kami istirahat sebentar untuk makan bekal, lalu solat zuhur ashar di jamak qashar lagi. Lagi-lagi ini pertama kali, bersucinya dengan cara tayyamun dan sholatnya duduk di dalam tenda. Padaku ka Haula berkata, "makanya belajar, Islam tuh memudahkan."
iya benar, Islam memudahkan, tapi kadang kita yang sembarangan memudah-mudahkannya.

Tenda dibongkar lagi, kita melanjutkan perjalanan ke pos 4, treknya sama kayak pos 3, malah lebih pasir lagi, tapi demi senja di puncak sana, perjalanan ku lanjutkan haha, lihat senja di gunung, itu misi pribadi sebenarnya :P
Sampai di post 4 beberapa menit sebelum maghrib, tapi saat itu kondisinya tertutup kabut, jadi view-nya semua putih, mataharinya gak kelihatan, gagallah senjaku terlihat sore itu T_T

Malam hari kami berada di tenda masing-masing, di tenda perempuan, kami memasak untuk makan malam, bukan 'kami' sih, lebih tepatnya 'ke-4 orang perempuan lainnya tanpa Atika.', Atikanya tidur hehehe, sedangkan yang laki-laki nya menyusun rencana untuk ke pos 5, puncak sumbing.

Hari ke-3

Perjalanan menuju puncak sumbing kira-kira 3-4 jam, jika turun lagi ke pos 4, maka totalnya adalah 6-8 jam, maka perjalanan ke puncak sumbing dimulai pukul 01.30 WIB. Sejak awal forum aku memutuskan untuk tidak ikut mendaki ke puncak, biarlah aku yang jaga tenda, hehe.. dan ternyata banyak yang berpikiran sama. Maka yang naik ke puncak saat itu hanya ka Ican, Ka Mahfud, Ka Alif dan Ka Haula.

Kami yang menunggu di pos 4 membuat quality time sendiri, menggelar matras sembari membuat minuman hangat, bercerita apapun, di bawah keindahan bintang-bintang tengah malam serta lampu-lampu rumah dan jalanan di bawah sana, masyaAllah langit saat itu bener-bener indah banget, sayang gak bisa difoto pakai kamera HP :'(

Pukul 06.00 WIB, kami keluar, ingin melihat sunrise ceritanya, dan banyak syekali foto-foto di kala ituuuu, thanks to xiaomi redmi 2, asus zenfone c dan oppo smartphone yang telah mengabadikan.
Melihat sunrise gitu, jadi baper, beneran baper. Langsung ingat ayat surah Ar-Rahman yang berulang-ulang itu, "maka nikmat Tuhanmu manakah yang kamu dustakan?" kalmat itu terus terngiang-ngiang, serius.
Mungkin orang-orang yang sering pergi ke alam kayak gini itu sembari nge-charge keimanan kali yaa.. Ya gimana enggak? tiap saat yang dilihat view menakjubkan kayak gini..

Pukul 09.00 WIB pagi tim puncak akhirnya kembali, dengan membawa ceritanya masing-masing. Maka kami yang menunggu di pos 4 melanjutkan turun gunung terlebih dahulu. Mifa yang jadi leadernya, gak ngerti lagi sama anak ini, gesit banget haha :p


Sampai basecamp sekitar pukul 1 siang, dilanjut bersih-bersih sambil menunggu pasukan yang lain turun dari gunung juga. Tasya mencari mobil charteran sampai di stasiun Tawang karena takut tertinggal kereta pulang.
Pukul 15.30 WIB kita pulang dengan mobil charteran dari basecamp Sumbing di Wonosobo menuju ke St. Tawang di Semarang.
Sepanjang perjalanan pulang, Ka Mahfud yang berhasil mendaki sampai gunung tak henti-hentinya 'menyombongkan' sumbing pada kami, haha
Jalanan saat itu agak lenggang, jadi jam 18.30 WIB kita sudah sampai di Tawang. Solat maghrib dan isya terlebih dahulu, lalu masuk ke kereta dan melanjutkan perjalanan pulang. Yeiy, akhirnya, Tika menghabiskan malam di kereta! :D tapi sayang, tempat duduk kali ini di tengah, bukan di dekat jendela :(

Hari ke-4

Sepanjang jalan, masing-masing dari kami lebih banyak tidur, beristirahat. Sampai di st. Pasar Senen pukul 02.14 WIB dan akhirnya diputuskan untuk menunggu commuter line untuk sampai ke Depok. Kita menunggu kurang lebih sampai Subuh, sepanjang menunggu, aku memperhatikan orang-orang, emang kebiasaaan sih, suka memperhatikan sekitar.

"ternyata, hidup ini bukan melulu perkara tentang aku dan masalahku
bukan aku satu-satunya pemeran utama di sini,
bisa jadi aku hanya figuran bagi yang lain.
Orang-orang saat itu, orang-orang di jam dua pagi,
sudah sibuk dengan urusannya masing-masing."


Akhirnya, sampai di Depok pukul 07.00 pagi, kami berkumpul lagi di sekre Paguyuban KSE, daerah kober, untuk pengambilan barang-barang yang selama perjalanan ada di tas-tas lain yang bukan tas kami.
Selesai pukul 09.00 WIB, lalu pulang ke rumah masing-masing.
Capek sih, tapi capek girang hehe
Sesampainya di rumah, aku bukannya tepar tapi malah cuci-cuci pakaian kotor, matras, barang bawaan lainnya dan beberes rumah
haha.. masih terbayang aja view maha keren dari atas gunung,
capeknya gak terasa.
Yang pasti adalah satu ; entah kapan, yang pasti AKU MAU DAKI GUNUNG LAGI :D

----------------------------
Nah, karena ini adalah cerita perjalanan, gak afdol rasanya kalo gak menyertakan bugdet selama perjalanan. Terlepas dari pengeluaran pribadi, pengeluaran kelompok akan lebih sedikit patungannya jika anggota perjalanan makin banyak, jadi kalau mau bepergian, rame-rame ya. Ngirit ongkos, nambah teman lagi :p

Tiket kereta commuter line St. UI - Gondangdia           : Rp. 2.000/orang
Kopaja dari Gondangdia - St. Pasar Senen                  : Rp. 4.000/orang
Tiket kereta ekonomi St. Pasar Senen - St. Purwosari : Rp. 80.000/orang
Sewa angkot pergi dari St. Purwokerto - Basecamp Sumbing Wonosobo : Rp. 600.000/kelompok
Registrasi di basecamp                                                 : Rp. 50.000/kelompok
Sewa ojek menuju pos 1                                               : Rp. 25.000/sekali jalan/orang
Sewa mobil pulang dari basecamp Sumbing ke St. Tawang Semarang : Rp. 500.000/kelompok
Tiket kereta ekonomi St. Tawang - St. Pasar Senen     : Rp. 90.000/orang
Tiket kereta commuter line St. Pasar Senen - St. UI      : Rp. 2.000/orang
ps : harga tiket kereta bisa berbeda sesuai hari pemesanan

Sekian cerita perjalanan kali ini,
semoga membantu teman-teman yang ingin berkunjung ke Sumbing juga :)


Salam dari yang terlanjur jatuh hati,
Atika
29/08/2015

Selasa, 11 Agustus 2015

Adik Atika dan Hari ini

Holla everyone,
kalau di postingan sebelumnya adalah tentang Atika dan hari ini,
postingan kali ini tentang Adik Atika dan hari ini.
yang mampir kesini, harus baca yang ini dulu : klik

Jadi, si Adik ini bersekolah di SMPN 17 Depok.
Pagi tadi sebelum berangkat, ia pamit kalau nanti pulang sekolah mau rohis dulu. Izin pulang sore, katanya.

Singkat cerita sampai waktu Maghrib, si Adik belum terlihat batang hidungnya juga.
Ibu mulai panik, khawatir. Mondari-mandir keluar rumah, ke dalam lagi, keluar lagi ke dalam lagi.
Aku? selow ae di kamar, ckck
Mungkin masih macet di jalan kan? Namanya juga Depok...

Sampe Isya belum juga pulang, wah kemana nih anak?
Di chat WhatsApp, last seen-nya jam 1 siang.
Di sms udah terkirim, gak di respon.
Akhirnya ku telepon, gak diangkat...

Hyaaa, mulai ikutan panik juga, akhirnya cari kontak temen si Adik di contact list HPku,
ternyata cuman ada kontak dua orang.
Astaghfirullah, adeknya udah 3 tahun SMP disitu, tapi cuma punya 2 kontak temen Adiknya..
kakak macam apah? :(

Akhirnya ku SMS kedua temen adik itu,
yang respon cuma satu.
dari dia, aku minta nomer temen-temennya yang lain,
akhirnya dikasih nomer temen sebangkunya si Adik, sebut saja namanya Febi.
Si Febi ini, sampe bikin jarkoman sekelas, "dimana Frida?" (yhaa ketauan, nama adikku Frida, kenapa Frida? karena lahirnya Jum'at, udah.)

Kata si Febi, eskul rohisnya gak jadi, karena pembimbingnya gak dateng.
Lalu......adikku kemana...

Katanya yang lain lagi, kerja kelompok di rumah temennya.
Si temennya itu ku telepon juga gak aktif nomernya.
Waduuww, dari isya sampe jam 21.30-an ku pegangin HP terus, SMS-an ama temen-temennya si Adik.
Ibu makin tambah khawatir,
udah mulai mau nangis....
setiap ada motor lewat, ditengok, ternyata bukan si Adik.

Sampe akhirnya jam 21.47 WIB dia pulang dengan selamat.
Turun dari motor abang ojek sambil cengengesan,
minta dicium banget emang-_-
"Fridaaaa dari mana ajaaaaaaaaaaaaa....?", kata emak.

Dia di anter abang ojek dari Gandul, sedang rumah kami di Curug, Tanah Baru.
terjadi percakapan singkat antara Ibu dan Abang ojek. dan ternyata mereka saling kenal, wah wahahaha hahahaha waahaha

Lalu si Adik cerita,
"tadi gak jadi rohis, tapi Ida rapat panitia 17-an disekolah, terus ada alumni rohis yang ulangtahun.
itu sampe jam 5 sore, terus Ida ke Gramedia Cinere, HP ida mati, gak ada jam disana, tau-tau udah jam 8.
Ida pulang, gak ada angkot. Ida jalan dari cinere sampe gandul, sampe gandul ketemu tukang ojek."

"Bang, sampe Tanah Baru berapa ya?"
      "Ayo dah, Abang sekalian pulang. Rumah abang di Ciganjur."
"Eh, lu...anaknya Mur ya? cucunya Nyai Male?" (dibaca Ma-le)
     "iya bang."
"Oh...masih sodara jauh itumah, dulu kita temen maen"
    "Ayodah naek, gw anter."

MasyaAllah, terharu gue rasanya..
Dan ya Allah, tambah bersyukur jadi orang Betawi, orang aseli Depok dan sekena-nye.
Kadang, tinggal sebut nama Nyai (nenek) gue, orang udah pada kenal.
Orang-orang 'dulu', sosialnya tinggi ya... sampe udah pada gede gini, masih pada kenal. Anak-cucunya pun 'kecipratan'.

Dulu waktu masih SMP-SMA sering banget naek ojek gratis karena abang ojeknya gak mau dibayar, karena pas gue sebut alamat, si Abang bilang ; "oh, rumah Wa Male? abang tau..."
dan setelah sampe di rumah, si Abang gamau dibayar,
'karena Tika cucunya Wa Male', gitu.

Dulu.....sekeren apa ya pergaulan nenek gue :')

Balik lagi ke si Adek, karena dia cuek banget orangnye, mana mau romantis-romatisan. Dan sebagai 'hukuman' nya, gue suruh dia buat peluk Ibu, whahaha :3

--------------------------
Jadi sedikit merenung sih,
gue yang hidup di zaman sekarang, di zaman yang ada WA, Line, Twitter, FB, Path, Instagram, Askfm, Tumblr, Keek, Periscope, dan segala macamnya.
Yang katanya buat meng-koneksi-kan yang terputus dan mendekatkan yang jauh, dan menambah kenalan ini.....
bakal seperti apa yaaa pergaulan 'orang zaman sekarang' di 'masa depan'? di 10-20 tahun ke depan?
apa yang bakal berdampak dari pergaulan macam zaman ini di masa depan ya?
Akankah anak-cucu gue bakal dapet 'sesuatu' karena pergaulan gue di masa sekarang?
Entahlah, kita lihat bersama.

Satu yang pasti sih,
kebaikan akan kembali pada kita, pun begitu kejahatan.
Bukan berarti karma, tapi memang ketetapan Allah.
Maka dari itu,
Jangan pernah berhenti jadi orang baik :)

Depok,
11/08/2015

Senin, 10 Agustus 2015

Atika dan Hari ini

Hallooo, assalamu'alaykum^-^
Mau posting ceritaaaaaaa
tentang hari ini, ada beberapa cerita.

Siang tadi Aku meminta seorang teman untuk menemaniku mencari gerai tri terdekat,
simcard-ku hangus, udah gak aktif lagi, karena lewat masa tenggang, lupa diisi :(
padahal nomernya udah dari kelas 1 SMA :')
setelah googling, ketemu gerai terdekat di Depok itu di Jalan Kemakmuran Raya No. 36 Depok II Timur.

Si temen gaktau itu dimana, pun begitu diriku.
Padahal kita berdua orang Depok sedari lahir T_T
Lalu buka google maps, akhirnya ketemu rute nya,
tapi...spasial gue jelek banget, gak bisa baca peta :(


Singkat cerita sampailah kita di Jl. Kemakmuran Raya
Wah Alhamdulillah
Tapi....kenapa ini Kemakmuran Raya di Depok II Tengah ya?
Timur nya dimana?

Kita telusuri jalan itu terus, dari ujung Kemakmuran Raya sampe Sentosa Raya, udah mentok, belok lagi, begitu terus sampe 3x bolak-balik. Tetep gak ketemu.
Akhirnya nanya sama abang-abang tukang furnish kayu
"Abang, tahu gerai tri?"
"enggak neng..."
"Kalo Depok II Timur dimana ya bang?"
"Oh kalo itu lurus terus, nanti sebelum Kantor Pos, belok kanan."

Singkat cerita kita ikutin saran si Abang,
akhirnya masuk belokan sebelum Kantor Pos, kok ini jalanan kompleks ya...
nanya orang lagi, katanya ini jalan tembusan doang, lurus terus ampe mentok, itu baru Depok II Timur.

Kita lurus mentok, akhirnya sampai di Depok II Timur, tapi... dimana jalan Kemakmuran Raya nya? T_T
Ambil kiri, kita ikutin jalan Kejayaan Jaya.
kita putar balik, sekarang ambil kanan, kita ikutin jalan Bahagia Jaya.
ampe ujung gak nemu juga.

Di jalan sempet ngakak sih,
wahileh lucu amat yak jalan-jalan ini,
setelah makmur, sentosa, jaya, lalu bahagia? wkwk

Akhirnya si temen nanya,
"Tik, pas pake google maps pake tulisan "timur"nya gak?"
     "pake kok."
"feeling gw di tempat tadi dah, soalnya Jalan Kemakmuran-nya disitu."
    "iyasih...tapi Depok II Timur-nya kan disini..."

Tapi akhirnya kita kembali lagi ke jalan yang tadi,
melipir-melipir di pinggiran, bawa motornya pelan biar makin fokus lihat toko-toko di sepanjang jalannya.
Dan yak! ketemu!
kezel! seneng! tapi kezel! akhirnya yak, pencarian kita berbuah hasil ;')
Tau gak dimana?
Gerai TriCare, di Jalan Kemakmuran Raya No. 36 Depok II TENGAH.

T E N G A H  bro, bukan Timur :(
atuhlah apaaa itu web yang ngasih alamat.

Dan tau gak posisinya dimana?
Di sebrang toko furniture kayu, tempat si abang furnish yang tadi gue tanya.
Diseberangnya :(

MasyaAllah, kenapa daritadi gak keliatan ini tempat yak? :')

Kita berangkat jam 13.20-an, sampe di Gerai itu jam 15.20-an.
Padahal berangkat nya dari UI, masih Depok Depok jugak
Sedih banget sumpah, haha :(

Akhirnya masuk, ketemu Mbak Cantik.
"Permisi Mbak, ini kartu saya hangus, mau di aktivasi lagi, gimana caranya ya Mbak?"
      "Oh gak bisa Mbak. hangus kan? karena lewat masa tenggang? Gabisa mbak, harus ganti kartu baru lagi. kalaupun bisa, nomernya jadi paskabayar, nanti ada pengisian minimal pulsa bla bla bla bla...." ((gue gak dengerin lagi, karena saking udah lelahnya kalo inget-inget cerita perjalanan tadi))
"Oh gitu, yaudah. makasih ya Mbak."

di luar gerai gue dan temen sempet ngobrol bentaran
mengingat-ingat perjalanan tadi lagi,
"kok bisa yaa, ini gerai gak kelihatan? kita kan mondar mandir sini mulu daritadi. Mana abang yang tadi di tanya Tik?"
     "Nooh," (jari gue nunjuk ke seberang)
"ckckck"

Kita balik. dan perjalanan pulang cuman beberapa menit wkwk, gak beberapa menit sih...
cuman yaak cepet banget, tau-tau udah sampe Margonda lagi aja.
kita ngubek-ngubek Depok Tengah-Depok Timur doangan itu..
----------------------------

Jadi hikmahnya :
1. Coba belajar cara baca peta
2. Jangan percaya pada satu sumber info aja, kroscek dulu kebenarannya
dan....
3. Jangan lupa isi terus pulsa di simcard-mu

psst... ada lanjutannya, disini :)

Sekian Atika dan (kisah sedih) hari ini,
Selamat malam!
Depok, 10/08/2015

Minggu, 02 Agustus 2015

Nikah Muda

Helloow, kembali lagi dengan postingan Atika yang santai-santai ucul begini, haha
duh gue gak tau yaa.. setiap nulis tuh niatnya bahasanya mengalir aja kayak gini, tapi kenapa jadi-jadinya selalu prosa-_-

Sesuai judulnya, sekarang mau bahas tentang nikah muda. dudududu~
Hot issue banget khaaan buat bocah seumuran gue.
No, gue bukan mau mengumumkan gue akan menikah muda, tapi gue mau nulis aja tentang nikah muda. Belum tau sih bakal jadinya gimana, tapi yaudah, kita mulai saja....

Nikah muda itu apa?
Sependek pengetahuan gue, nikah muda adalah prosesi pernikahan yang dilangsungkan dua manusia yang usianya masih muda. Usia muda itu gue gatau range pastinya berapa, tapi marilah kita sebut 18-23 tahun. Berdasarkan apa tuh? Pengalaman sekitar aja, hehe
Iya, pengalaman sekitar. Kakak-kakakku, dan teman-temanku.
Atika sudah mulai menerima undangan pernikahan atas nama dirinya sendiri, hehe

Banyak alasan mengapa sepasang manusia ini melakukan nikah muda, diantaranya ;
- Sudah merasa cocok satu sama lain, disini maksudnya bukan berarti diriku mendukung orang yang pacaran ya, tapi menyegerakan menikah justru lebih baik daripada terus sibuk dalam pacaran.
- Udah merasa mampu, mampu disini bukan hanya dari segi finansial, tapi dari segala segi, kesiapan lahir batin, keluarga, pekerjaan, lingkungan, visi misi ke depan, semuanya sudah dalam keadaaan "siap", cuma kurang satu, pendamping yhaa hadu~
- Lelah dengan kehidupan, maksudnya adalah seseorang ini sudah lelah menjalani semuanya sendiri. Mau pacaran, takut mendekati zina. Mau minta bantuan temen, ya masa ngerepotin terus?, mending cari pendamping, bisa melakukan apa-apa berdua, halal dan berpahala, gak saling ngerepotin. Menikah muda berarti juga menyegerakan kebaikan, justru bagus dong?
- Emang mau nikah muda, yaaa gak ada alasan, emang udah mau aja.

Dan alasan yang lainnya yaitu,
Menghindari zina, karena sebagaimana yang kita ketahui, dengan menikah segala yang awalnya haram dilakukan antara laki-laki dan perempuan, maka menjadi halal, Nikah adalah satu-satunya cara legal untuk menghalalkan itu, gak ada yang lain. CATET! Gak ada yang lain.

Terus tik, terus??
Terus, kalau dari alasan-alasan yang gue tulis di atas, gue masih jauh gituuu dari itu semua hehe
Gue gak ada pacar, lalu cocok dengan siapa?
Gue belum mampu, to be honest dalam hal apapun, memasak aja masih first trial.. bahkan tiap ke dapur aja, emak selalu nasehatin, in other words "ngomel".
     "Duh tika, lama banget ngiris bawang aja.."
     "Ngaduk adonannya yang semangat dong, kapan nyampurnya itu adonan?"
     "Udah sini ibu aja biar cepet, keburu mateng itu minyak goreng."
:( :( :( sedih banget emang kehidupan dapur gue, ahahaha

Lelah dengan kehidupan, apa yang gue lelahin coba? Tinggal ke kampus doang nyari ilmu, biaya juga gak usah mikirin lagi, terus balik ke rumah, maen ama adek, sesekali ketemu temen-temen sekedar ngobrol-ngobrol cantik, ikut perkumpulan-perkumpulan biar tau perkembangan lingkungan luar. I'm happy to be me. Paling yang perlu gue upgrade itu, rasa syukur gue.

Emang kepengen nikah muda...... hemm gue, kepengen gak ya...
Sejujurnya, gue.....
Gatau.
Kepingin, tapi sama orang yang hati gue pilih.
Jadi gak pingin, pas tau ternyata pilihan hati gue itu gue pilih saat labil haha
Tapi kepingin, tapi gak pingin...
tapi pingin,
kan jadi labil...
Ya kali, nikah kan keputusan sakral, sekali dalam seumur hidup, masa gue tentuin dalam kondisi labil setengah-setengah gitu.

Lalu, semalam terjadi percakapan lucu tapi ngejleb antara gue dan seorang kakak, kita sebut kakak Fulanah.
"loh emang bisa nunda punya anak ya? kan udah rezeki, masa ditunda?"
     "haha Tika lucu banget nanya nya.."
"haha kak, maafin... Tika masih bocah banget yaaa? sampe gituan aja ditanyain haha."
     "bukan bocah, tapi masih polos."
((Tika masih polos)) ((Tika 20 tahun masih polos)) ((POLOS))
     "Mulai baca-baca buku tentang pernikahan gih, tik."
"Aaaaaaakk tidaaaaaakkk xD"
     "Itu ilmu tik, dibaca gak mesti besok mau nikah"
Oke kak, I'll try, maybe :P

Hem..
Jadi bagaimana tanggapanmu tentang nikah muda?

Mengutip perkataan seorang kakak di perjalanan pulang dari kampus,
"Dek, Perempuan tuh cuma bisa menolak, gak bisa milih. Kalau ada laki-laki yang datang, pilihan dia tinggal nolak atau terima.
Tapi laki-laki bisa memilih. Dia bisa memilih mendatangi siapa aja."

"Loh perempuan kan bisa menolak atau bisa menerima, berarti nolak itu pilihan, kan? Perempuan juga bisa memilih dong? Sama aja dong jadinya?"

"Ah lu gak nangkep maksud gw, maksudnya gini, laki-laki, kalau dia suka dan berniat menikahi perempuan, dia bisa punya pilihan, mau mendatangi perempuan yang mana, urusan hasilnya gimana, itu beda perkara.
Sedangkan perempuan, gak bisa memilih mendatangi laki-laki yang dia mau. pilihan dia tinggal nolak atau nerima laki-laki yang dateng ke ayahnya.
Lu suka sama si Anu, emang bisa lo datengin bokapnya terus minang anaknya?
yang lu bisa lakuin itu do'a, do'ain semoga orang yang lu do'a-in itu denger doa lu, terus dateng ke rumah lu."

Gue hanya bisa melongo sembari mengangguk-angguk meng-iyakan ucapan dia.
---------------------

sumber foto : klik

Tulisan bebas lepas di hari Minggu
02 Agustus 2015

Sabtu, 01 Agustus 2015

Ucapan Terimakasih

Ada orang yang bisa jatuh cinta karena tulisan,
meski belum pernah bertemu langsung dengan penulisnya.
Akibatnya, kita jadi sering bahkan hampir setiap saat menunggu-nunggu tulisannya.
Akupun begitu,
kepadamu.
Hanya bedanya, Aku telah mengenalmu.

Karenamu, Aku jadi suka menulis juga.
Karenamu, kini setiap hal yang terjadi, bisa aku abadikan dalam tulisan.
Bahkan karenamu, kini aku mempunyai pengagum tulisanku sendiri.
Tulisan yang sebenarnya terilhami olehmu,
yang sebagian besar kisahnya, berhubungan denganmu.
Memang berhubungan atau aku yang sengaja menghubung-hubungkan, hehe

Kini Aku tahu rasanya menjadi dirimu,
haha
Terimakasih ya,
untuk motivasi menulisnya.
Juga untuk kesabaranmu,
menghadapi pengagum seperti Aku.
------
sumber gambar : klik

Pengagum (tulisan) mu
Atika Widiastuti