Rabu, 19 Desember 2018

Review 2018 : INAN SALON RAGUNAN for the very first time!

Tulisan ini dibuat dalam rangka membantu ciwi-ciwi kayak gue, yang sama sekali belum pernah ke salon sebelumnya dan mencari referensi melalui internet saja.

Sebelum akhirnya memutuskan untuk coba nyalon di INAN, gue juga searching-searching kan di internet, salon mana yang harganya terjangkau tapi pelayanannya ramah dan worth to try gitu. Setelah mencari-cari, sebagian besar yang didapat hanyalah cerita-cerita review jelek dari salon-salon tersebut, membuat gue (yang baru akan pertama kalinya ke salon) mikir, apa iya enggak ada yang bagus?

Lalu tepat saat itu juga, barengan sama gue lagi beli sebuah speaker bluetooth via shopee yang apesnya, gak bisa nyala, sementara temen gue, yang belinya bareng, itu bisa nyala. Hahaha langsung gue bikin postingan medsos, IG Story lebih tepatnya tentang hal itu. Dan gue menyadari perihal salon tadi :

Orang-orang bukannya gak mau cerita tentang pengalaman bagus, tapi emang dasarnya lebih tergerak untuk menceritakan pengalaman buruk kepada yang lain karena merasa dirinya sebagai korban.

Paham gak disini korelasinya? Iya, gue jadi berpikiran. Jangan-jangan bukan karena enggak ada review bagus, tapi review bagus, dalam hal apapun, yaa udah, itu memang service seharusnya yang diberikan penjual/penyedia jasa, tapi ketika mendapatkan pengalaman buruk, wah... maka harus segera di share biar yang lain lebih aware, atau minimal tau ceritanya.

Maka yaudah, sampai disitu gue berhenti searching internet dan cari salon terdekat aja. Terpilihlah INAN SALON yang ada di Ragunan (google for address, gampang ditemuin kok lokasinya di pinggir jalan).

Sebuah prolog yang panjang untuk mencapai ke inti tulisan hahaha semoga tulisan ini membantu, yaaa...

Akhirnya Sabtu kemarin (15 Desember 2018) gue pergi kesana, bareng temen, Nisa namanya. Berbekal list daftar treatment di INAN yang kita temuin di salah satu tulisan blog seseorang.

Sampai disana pukul 14.00 WIB lalu masuk menuju ke kasir. Di depan pintu ada tulisan kalau LAKI-LAKI DI DILARANG MASUK. Jadi se-aman itu sih menurut aku. Kasir INAN lumayan ramah, dalam artian mau menjawab pertanyaan-pertanyaan kita. Meski masih belum termasuk ramah kalau dalam konteks penyedia jasa. Tapi yaudah, yang penting gak dijutekin aja gue mah, haha suka baper.

Gue dan Nisa memilih paket yang sama, yang merupakan rekomendasi sang kasir karena katanya itu paling hits di INAN, LIGHT GLOW SPA, 145ribu, untuk treatment selama 90-120 menit. Yaudah gue coba itu, sama Facial La Tulip + masker 70ribu. Totalku menghabiskan 215ribu. Bisa nambah bleaching, nambah madu, tambah masker, tapi gue itu aja dulu deh, namanya baru nyoba. Nanti lain waktu baru kita meng-eksplor lainnya hehe

Setelah pilih paket dan bayar, kita nunggu antrian, sekitar 15-20 menit nunggu lalu dipanggil untuk masuk ruangan treatment. Gue gak moto-moto ruangan sana karena emang gak niat moto-moto, pure ingin menikmati treatment aja.

Pertama, ganti pakaian dengan kemben yang disediakan dan disuruh untuk basahi badan supaya lembab, terus gue masuk ke sebuah ruangan sauna (paket yang gue pilih itu termasuk sauna soalnya). Untuk pertama kalinya masuk ruang sauna yang ternyata panas, tapi enak, tapi makin panas, gimana ya rasanya gue juga bingung jelasinnya. Selama ini kan gue liat sauna cuma di drama-drama atau varietyshow korea aja haha. Yang saat itu kebayang adalah ; Ya Allah, Neraka sepanas apa kalau di ruangan kayak gini aja aku udah kepanasan T.T

Sepuluh menit di dalam situ, lalu mbak PJ gue, Mbak Ade namanya nyamperin dan bimbing gue ke suatu ruangan untuk di treatment. Ini point plus-nya menurut gue, ruangannya terpisah antar customer, bukan cuma disekat aja, tapi bener-bener per-ruangan dan diberi AC. Setelah itu gue tau kenapa dipisah, karena ternyata, kita disuruh lepas seluruh pakaian, like literally seluruh, semua. Hahaha udahlah gue aja malu ngetiknya ini. Tapi mbaknya selow aja, udah biasa kali ya, secara tiap hari emang kerjanya disitu.

Pertama dipijet pakai lotion ke seluruh badan, depan belakang, dimulai dari kaki, dan pijetannya enak banget sumpeeeh. Kalah pijet refleksi. Gue kepengen tidur rasanya karena enak haha, tapi mbaknya ngajak ngobrol, yaudah kita ngobrol-ngobrol sekadarnya aja, tinggal dimana, kegiatannya apa, ya gitu-gitu.

Terus abis itu dipakein scrub, juga ke  seluruh badan, juga depan belakang, lalu tunggu 10 menit sampe kering, terus sama mbaknya digosok gitu scrub (+dakinya) haha gue ngerasa enggak enak, pasti kotor banget itu scrub bekas gue hehe

Setelah itu disuruh berdiri dan diolesi (bener-bener diolesi karena pake-nya kuas untuk ngecat tembok) seluruh badan gue, depan belakang, pake apa gue enggaktau, kaya cat putih, mungkin sejenis lotion / scrub juga ya, maafkan daku yang tidak hafal nama-nama beauty product. Tunggu lagi 10 menit abis itu disuruh mandi. Rasanya badan gue enak banget gitu, pegel-pegelnya ilang. Jadi ringan rasanya. harga paket 145ribu worth it rasanya.

Setelah itu menuju ruangan facial yang ada di lantai atas, mbaknya yang urusin facial beda lagi. Bedanya ruang facial sama yang tadi, kalau ruangan ini gak dipisah, disekatpun tidak, jadi di satu ruangan ada 4 ranjang gitu. Tapi ya wajar, kan cuma facial muka aja, bukan sesuatu yang privacy sampai harus dipisah.

Di paket facial yang gue pilih itu, termasuk untuk rapihin alis, tapi gue enggak mau, gue bilang gak usah dirapihin alis dan mbaknya paham. Yang penting komunikasi aja sih. Gue tenang-tenang aja rebahan selama facial sampe kepada saat mbaknya ngeluarin komedo dari jidat, dari bawah mata, sekitar mulut, lalu hidung. Sumpah itu sakit bangeeet, terus mbaknya enggak ada omongan semisal, "ini mau diangkat komedo, agak sakit, ditahan ya..." atau apa gitu yang sejenisnya jadi kan gue bisa nyiapin diri T.T tau-tau aja celekit-celekit, sampe nangis itu gue, apalagi pas ngeluarin komedo di hidung, enggak tau itu pake alat apa, serasa diiris tapi enggak berdarah haha T.T

Setelah itu di-masker dan nunggu kering kurang lebih 15 menitan lah. Abis itu dibilas muka gue sama mbaknya, pake es batu gitu jadi dingin-dingin enak, sebelum-sebelumnya pakai air hangat terus soalnya selama facial. Terus mbaknya bilang, "udah selesai."

LAH? salah sih emang gue, masa dalam hati ngebandingin sama perawatan tubuh tadi yang sampe 2 jam-an haha, inikan cuma muka, ya wajar cepat. Tapi gue enggak nyangka se-cepat itu aja sih hehe. 

Selesai itu gue ngaca, dan untungnya gue ngaca. Itu sisa masker bersihinnya enggak bersih banget ternyata, di lubang hidung, di deket mulut masih ada sisa-sisa, akhirnya gue cuci muka lagi sendiri. 70ribu padahal, kok begini amat haha

Mulai masuk ruangan treatment pukul 14.20-an dan selesai semua pukul 17.20-an. Kurang lebih 3 jam di INAN, setelah itu gue dan Nisa ke Transmart Cilandak, makan di KFC dan terus foto-foto disana.

-------------------------------------------
Sekian review 2018 gue tentang INAN SALON, kesimpulannya : gue bakal kesana lagi untuk perawatan badan aja (dan mungkin sesekali nyobain perawatan rambut), tapi facialnya udah cukup sekali, gue kerjain di rumah aja sendiri hehe

Oh iya, kalau ada rezeki lebih, jangan lupa kasih uang tips ke mbak PJ yang treatment kita. Enggak juga enggakpapa sih sebenernya, cuma bentuk ucapan terimakasih aja. :)

Sekian, selamat mencoba!
Semoga bermanfaat :)

1 komentar:

  1. Haha jujur sekali sistuuur .. Aku tak berani komen atau post blog wkwk 😂

    BalasHapus