Selasa, 05 Februari 2013

"Benahi Diri Sebelum Orang Lain Melakukannya" dari Kak Wandi Wahyudi


Tulisan ini adalah hadiah. hadiah waktu semester 3 rangking 18 :D Happy reading^^ Semoga menginspirasi^^

“Rangking 18 ”, SMS yang saya dapat dari seorang adik. Segera saya kontak dia melalui facebook untuk menanyakan kenapa dia yang semester lalu menduduki peringkat 1 di kelasnya namun tiba-tiba di semester ini turun 17 tingkat. “gatau kakak.. tp kalo di ipa2 ama ipa3, saya dapet rank 1 ka hehe.. ipa1-nya serem -__-“, jawabnya. Saya tanyakan sekali lagi, kenapa kok turunnya sangat jauh? “gajauh ka.. rata2 nilai semester ini 84,9 hehe.. kelas X dulu 83”, balasnya.
Alhamdulillah saya diberikan kesempatan untuk membuat tulisan ini, semoga tulisan ini pun sampai kepadanya.

Kuucapkan selamat atas prestasi yang kamu raih. Meskipun kamu tidak menjadi yang terbaik di kelasmu namun kamu telah melakukan sebuah prestasi yang membanggakan atas proses perjuangan yang telah kau pilih, berusaha meraih prestasi dengan kemampuan sendiri. Semoga Allah SWT senantiasa menjagamu untuk tidak merampas hak-hak orang yang pantas mendapatkan nilai yang lebih baik darimu karena kegigihan perjuangan mereka.

Kiranya kau pahami, bahwa bersyukur tidak hanya sekadar merasa puas atas apa yang kamu peroleh, tapi juga berusaha memperoleh yang lebih baik lagi karena karunia Allah SWT jauh lebih besar dari apa yang telah kamu dapatkan. Seandainya lautan di bumi menjadi tinta, ditambahkan kepadanya tujuh laut lagi sesudah keringnya, niscaya tidak akan habis-habisnya kamu menuliskan karunia-Nya.

Pada saat menemukan lampu pijar, Thomas Alfa Edison mengalami kegagalan sebanyak 9.998 kali. Baru pada percobaannya yang ke-9.999 dia berhasil membuat lampu pijar yang benar-benar menyala terang. Kalau seandainya Thomas Alfa Edison sudah merasa puas dengan apa yang diperolehnya pada percobaan ke-9.998, maka akan ada orang lain yang berhasil meraih sukses membuat lampu pijar sehingga nama Thomas Alfa Edison tidak akan muncul sebagai orang ternama di masa ini.

Teruslah berusaha untuk mendapatkan peringkat yang terbaik di kelasmu, IPA 2 dan IPA 3 bukanlah kelasmu melainkan kamu berada di IPA 1. Kalau seandainya kamu sudah puas dengan apa yang kamu dapat maka tidak akan ada lagi semangat untuk terus meraih prestasi yang jauh lebih baik kecuali hanya sekadar untuk memenuhi persyaratan standar. Prestasi satu semester lalu telah mendeklarasikanmu berada di posisi terbaik dengan kelas (kualitas) terbaik, namun kamu lupa untuk mengoreksi sejauh mana yang kamu lakukan dibandingkan dengan teman-temanmu di beberapa bulan terakhir. Jangan pernah memberikan excuse (maklum) kemalasan sebelum kamu mendapatkan keberhasilan. Jika kamu masih menemui kegagalan, jangan mencari alasan untuk berlindung di balik situasi karena kamu tidak akan mendapatkan dirimu yang sebenarnya.

Bicara soal kelas (kualitas), kelas bukanlah suatu pengelompokkan yang terjadi secara kebetulan melainkan kamu terpilih untuk masuk ke golongan/kelompok tertentu karena kamu memiliki kriteria karakteristik/prestasi tertentu, misalnya pengelompokkan kelas manusia dalam hidup yaitu atas dasar wawasan keilmuan yang dimiliki; keterampilan memimpin dan dipimpin; kelas orang yang berpikir ke depan dan yang tidak punya rencana masa depan; dan sebagainya. Contoh yang sederhana yaitu siswa SMP dan SMA merupakan orang-orang yang mempunyai kelas (kualitas) berbeda. Siswa SMP wawasan ilmunya lebih rendah daripada siswa SMA. Orang yang senang mengumpulkan prestasi tentu berbeda dengan orang yang merasa cukup dengan prestasi yang sudah diraih.

Sekarang, ada dua hal yang kupesankan. Pertama, lihatlah di kelas (kualitas) mana kamu berada kemudian perhatikan apakah kamu sudah berada di atas standar kriteria orang-orang yang berada di kelas tersebut atau masih berada di bawah standar? Berusahalah untuk selalu berada di atas kualitas rata-rata dan ketahuilah bahwa itu adalah hal mudah. Kedua, berusahalah untuk meningkatkan kelas (kualitasmu). Jika kamu belum pantas, maka buatlah menjadi pantas. Jika kamu ingin berada di kelas orang-orang pandai, maka lakukanlah pekerjaan-pekerjaan yang biasa dilakukan oleh orang-orang pandai sehingga kamu menjadi pantas disebut sebagai orang pandai. Jika kamu ingin berada di kelas (kualitas) orang-orang yang berpendidikan, maka lakukanlah hal-hal yang seharusnya dilakukan oleh orang-orang berpendidikan baik maka niscaya kamu akan menjadi orang yang berpendidikan. Jika kamu ingin menjadi seorang guru, maka lakukanlah hal-hal yang biasa dikerjakan oleh guru sehingga kelak kamu menjadi guru yang pantas. Kamu berada di kelasmu saat ini karena dulu kamu melakukan hal-hal yang membuatmu berada di sini. Nikmatilah hal-hal yang kamu kerjakan untuk meningkatkan kelasmu, karena hal-hal itulah yang akan senantiasa kamu lakukan ketika kamu telah menjadi orang yang pandai, orang yang berpendidikan, ketika kamu menjadi guru dan sebagainya.

”Memperbaiki diri dengan kesadaran sendiri jauh lebih menyenangkan daripada melakukannya karena disuruh oleh orang lain.
Have a nice day
Mari berbagi semangat

0 komentar:

Posting Komentar