Senin, 23 September 2013

Maba Story : Tafakur Alam

Assalamu'alaykum^^


Kemarin, tepat tanggal 21 September 2013. Agenda Maba (Mahasiswa Baru) di Fak. Teknik, khususnya Sipil adalah tafakur alam, ke Curug Nangka, Bogor. Udah pada tau kan artinya tafakur alam?? Hehe, jadi tafakur alam itu adalah kita “pergi” ke alam, belajar di sana. Belajar bersyukur dan juga belajar biar tambah mengenal sang Pencipta, Alloh SWT. Karena kami dari Departemen Teknik Sipil (di UI, Jurusan Teknik Lingkungan masuk bagian Departemen Teknik Sipil), maka kami juga diajarkan agar pembangunan yang akan kami lakukan nanti tidak merusak alam yang udah diciptakan Alloh seindah ini.

Pertama kami berkumpul di KanTek (Kantin Teknik) pukul 06.30 WIB dengan mengunakan pakaian siap kotor (atau bisa dibilang, siap basah lebih tepatnya). Dan seperti yang diperkirakan, banyak yang pake kaos biru masa OKKF haha, jadi seragaman.

Kita dibagi kedalam 6 kelompok, 2 kelompok Ikhwan ; kelompok Muhammad dan kelompok Ibrahim serta 4 kelompok Akhwat ; kelompok Khadijah, Aisyah, Fatimah dan Azzahra.
Saya masuk ke dalam kelompok Fatimah, ada Saya, Marsha, Sari, Dwita, Muthiah, Salsa, Neony, April, Icha, Arina, Ayuningtyas, Nakar dan Regia.

Pertama-tama, kami disuruh membuat yel-yel dan jargon kelompok, gue keluarin semua ingatan tentang yel-yel dan lagu anak-anak TPA (maklum, guru ngaji :p) dan dapetlah satu lagu, Alif Kecil :D, Cuma liriknya kita ganti pake kata “grup fatimah” hehe..
“Grup Fatimah imut-imut, sama setan tidak takut. Sama Alloh baru takut, sama Rasul juga ikut. Grup Fatimah paling yahuud. Goood” :D hehe

Setelah membuat yel-yel, kami diarahkan ke tempat bus (baca : kopaja), ada 3 buah kopaja disana. Saya duduk sama Wita. Perjalanan kami memakan waktu 2,5jam.
Sampai disana, pertama kali yang saya lakukan adalah menghirup nafas sedalam-dalamnya dan bersyukur dalam hati. Ya Alloh, udara disini masih sejuuuuuuuk sekali. Beda sekali dengan keadaan ditempat kami.

Lalu kami menampilkan yel-yel kami dan Alhamdulillah, grup Fatimah menang yel-yel. Yeaaay :D Setelah itu, Ada mentoring sebentar, PJ kelompok kita itu Kak Nartri, kakak yang juga jadi kakak mentor DTS kelompok saya.

Setelah itu, kita salat Zuhur berjamaah dan makan siang. Menu makan siangnya nasi, ayam dan capcay. Cuma asiknya, kita makannya berjejer pake kertas nasi. Nikmat banget deh pokoknya, gak berasa. Tau-tau makanannya udah abis aja :P

Lalu kami dibariskan lagi dalam kelompok dan mulai diberi pengarahan tentang games-games di tiap pos. Masing-masing kelompok diberi satu pak korek api berisi 20 batang korek yang diibaratkan sebagai amanah. Kita harus menjaga korek itu agar sampai akhir acara, masih tetap utuh dan bisa digunakan sebagai korek.
Kelompok Fatimah melawan Kelompok Aisyah, jadi sepanjang perjalanan pos-pos, kelompok kami selalu diadu.

Pos 1 : Memasukkan ranting pohon ke dalam botol yang ada di air menggunakan tali rafia yang diikatkan dipinggang (kebayang gak?) Lokasinya ada di atas, kita perlu naik banyak anak tangga untuk sampai ditempat itu. Games terdiri dari 7 orang perwakilan kelompok. Sisanya menjadi pengganggu kelompok lawan. Di pos ini, kami seri karena ranting kelompok Aisyah patah. Kakak panitia memberikan jebakan ke kami, “ada yang mau titip korek? Nanti basah looh.” Dan kelompok Aisyah menitipkan korek tersebut, setelah games berakhir. Beberapa batang korek dikelompok Aisyah dipatahkan. Kenapa? Karena korek itu diibaratkan sebagai amanah, dan amanah tidak boleh dititipkan. Itu esensinya. Esensi lainnya adalah, fokus. Seperti saat sedang solat, kita ibaratkan gangguan-gangguan dari kelompok lawan itu sebagai setan, maka apapun gangguannya, kita harus tetap bisa fokus menjalankan solat.

Pos 2 : Battle daun. Lokasinya dilahan miring gitu. Serem deh pokoknya hehe.. Gamesnya terdiri dari 5 orang yang diarahkan membuat lingkaran dengan tangan saling berkaitan satu sama lain. Tiap kelompok diamanahkan satu buah daun, bagaimana caranya kita bisa merebut daun dari kelompok lawan tapi daun dari kelompok sendiri tidak tersebut / tidak rusak / tetap utuh. Main dorong-dorongan karena saling mempertahankan daun masing-masing. Ngeri bangeeet! Di tempat miring gitu, mainnya dorong-dorongan. Sampai waktu habis, tidak ada yang daunnya rusak / tersebut kelompok lain. Maka kami seri lagi :D
Esensi dari games ini adalah : bentuk lingkaran menggambarkan didalam organisasi gak boleh buat cabang lagi selain lingkaran itu. Kalau daun robek, bukan berarti dia gagal. Kita juga harus liat kerja yang lain. Dan juga harus solid.



Pos 3 : Guess what. Lokasinya persis dibawah air terjun! Bisa dibayangin kecepatan aliran airnya? Suara gemuruh airnya saat bertabrakan dengan batu-batu? Serta hujaman air yang tajam yang langsung mengarah ke kita? Ahaha mungkin pendeskripsiaannya lebay, tapi disitulah letak keasyikannya. Seumur-umur, baru pernah ke air terjun :P Dan Subhanallaaaaah, indah bangeeet :’)
Di pos ini, kita diberikan 3 buah kata yang akan ditebak oleh 3 orang dari masing-masing kelompok yang berdiri di bawah air terjun. Di games ini, yang diperlukan itu konsentrasi yang tinggi dan ketepatan memberi instruksi. Karena situasi disana yang berisik dengan suara air terjun, maka teriakan diperlukan di games ini, dan hasilnya. Kelompok kami menang lagi. Beberapa batang korek dari kelompok Aisyah kembali dipatahkan.

Pos 4 : meniup balon yang diisi air, bagaimana caranya agar balon yang diisi air tersebut tenggelam dan tidak mengapung. Tiap tim diwakili oleh 3 orang. Sampai waktu habis, tidak ada satupun balon berisi air yang berhasil kami buat. Kami meniup balon (memasukan udara ke dalam balon), lalu kami masukan ke air dan kami isi balon tersebut dengan air. Udara dari dalam menolak air yang masuk. Jadi gak bisa penuh-penuh balon kami. Di akhir permainan, kakaknya memberi tahu strategi permainannya, dan ini yang menurut saya paling menarik. Kakaknya bertanya pada kami, “Ini sebenernya berhubungan sama fakultas kita. Yap! Teknik. Tau gak artinya teknik?” diam gak ada yang jawab, “Teknik artinya rekayasa.” Lalu kakaknya mencontohkan gimana cara mengisi balon dengan cepat dan tenggelam di dalam air. Kepo yaaaa caranya gimana? :p

Pos 5 : Pos keberanian. Di sini, kami ditantang untuk terjun bebas dari ketinggian kurang lebih 3 meter. Satu persatu mencoba termasuk saya, walaupun saya dengan menggunakan pelampung karena gak bisa renang hehe.. Dan dari semua pos yang ada, pos ini yang paling berkesan! Pertama kali melompat dari ketinggian, lalu terjun ke dalam air. Keren keren keren..

Setelah itu kami membersihkan diri, solat Ashar dan bersiap untuk pulang. Sebelum pulang, kami dikumpulkan kembali dan diberi bekal kembali apa tafakur alam itu sebenarnya.

Ending acaranya kurang greget, rada gantung, karena cuaca saat itu tiba-tiba hujan. Gak ada pihak yang bisa disalahin. Jadi gak jelas, siapa pemenangnya dan korek amanah kelompok siapa yang masih full dan bisa digunakan.
Kami pulang dari sana jam 17.00 sore dalam keadaan hujan lebat. Dan sampai kembali di Teknik jam 19.30 WIB.

Pengalaman hari itu sangat berkesan. Walaupun cuma sehari, tapi saya bisa merasakan esensi dari tafakur alam ini. Dalam hati saya bilang, “kapan-kapan harus ketempat ini lagi!”

Sekian Maba Story kali ini. Terimakasih sudah membaca, harap tinggalkan jejak dan Wassalamu’alaykum^^

1 komentar:

  1. Hai kak, saya maba 2014 teknik sipil. Boleh minta contact kakak ga? Email? Mau tanya tanya nih. Hehe makasih.

    BalasHapus