Senin, 21 Desember 2015

Bagaimana bila Aku rindu padamu?

Bagaimana bila Aku rindu padamu.
Bagaimana bila Aku rindu padamu?
Sebelumnya kita sepakat dan memutuskan bahwa kita melanjutkan perjalanan masing-masing, mungkin aku menuju barat, kamu menuju timur.
Pun jika memang ditakdirkan, kita akan berjumpa juga.
entah di selatan, entah di utara, atau mungkin di tempat kita sepakat memulai titik perjalanan kita.
Sekalipun tidak, kita percaya bahwa masing-masing kita akan ditakdirkan dengan yang lebih baik.
Kita memang mempunyai banyak rencana, tapi ada yang Maha Berkehendak di atas segalanya.

Bagaimana bila Aku rindu padamu.
Bagaimana bila Aku rindu padamu?
Aku pun kembali mengingat kita,
malam-malam bersama bintang, kau menunjuk satu lantas memberinya nama.
Siang-siang bersama semilir angin, kau merajuk tak mengeluh, lantas aku tertawa karenanya.
Sore-sore bersama senja, menunggunya memerah lalu terbenam, meninggalkan malam.
Pagi-pagi bersama ombak, deburannya membawa air mengenai jemari kakiku dan kakimu, kita berlari setelahnya.

Lantas aku tersenyum, mencari jawaban.
Menghubungimu terlebih dahulu jelas tak mungkin,
itu melanggar kesepakatan kita.

Jadi, bagaimana?
Bagaimana bila kamu menjadi Aku?
dan bagaimana bila kamu rindu padaku?
Kamu tak menjawab, memilih membisu.
------------
such a random feeling, killing the time, but oh I have to do something right now; starting the new chapter!

1 komentar: