Kamis, 26 Mei 2016

Menulis?

Hai!
Sebenarnya sudah pernah menulis hal serupa di laman blog ini, tentang alasan mengapa saya menulis, sila di cek : menulis. Tetapi gak ada salahnya kalau ditulis ulang dan ditambah beberapa motivasi lagi di tulisan kali ini, hehe

Jadi, saya mulai suka menulis semenjak saya sadar bahwa kadang memori mudah untuk melupakan kejadian, dan saya juga pernah dengan bahwa Syaidina Ali berkata ; cara mengikat ilmu adalah dengan menuliskannya. Ilmu yang saya tangkap disini bukanlah hanya terpaku pada pelajaran yang diajarkan secara formal seperti di sekolah, kampus, les privat dan sebagainya. Tapi kejadian sehari-hari pun juga disebut ilmu ; ya, karena darinya kita bisa mempelajari sesuatu.

Juga, seperti deskripsi di lama blog saya ini, "Karena menulis adalah Proyek Keabadian, maka Menulislah."
Menulislah, maka kenanganmu akan abadi, akan hidup membersamai, akan selalu menjadi pengingat di kala dirimu membutuhkan.


---------------------------------------
Tulisan ini dibuat dalam rangka memenuhi tugas sebenarnya.

Ya, ceritanya saya ikut sebuah Kelas Menulis Online. Tugas diberikan pada Senin, 23 Mei 2016, dan hari ini deadline-nya, jam 21.00 WIB. Coba tengok jam di kamarmu masing-masing, sekarang sudah pukul berapa?
hehehehehe, Atika memang deadliner sejati, ya

Ada satu motivasi yang diberikan Coach Tendi Murti tentang kepenulisan :
Coba pejamkan mata sebentar, tarik nafas dan pusatkan pikiran, katakan pada diri sendiri :

"Saya mengizinkan diri saya untuk menjadi seorang penulis best seller atau lebih baik dari itu."
Lakukan minimal 3 kali dan terus diulang-ulang. Ini sejatinya yang membangun mental para penulis, bukan menulisnya dulu.
Apa rasanya?, tanya beliau pada kami di grup.

Kuncinya satu, beliau melanjutkan ; "Percaya Diri."
Percaya diri sebagai penulis inilah yang justru sangat penting, Percaya diri berpengaruh kepada hasil tulisan Anda. Tanpa percaya diri sama profesi kita sebagai penulis, menyebabkan apa yang kita tulis menjadi garing.

26 Mei 2016
Atika Widiastuti
Kukusan Teknik, Depok

0 komentar:

Posting Komentar