Senin, 12 Oktober 2015

An Affection.

Hari ini, Senin dini hari.
Perasaan dan pikiran memuncak minta dituliskan.
Semua campur aduk.
Pagi ini terbangun, karena fisikku tak sehat. ada sekotak tissue menemani di samping tempat tidur sejak malam tadi. Ada selimut, juga ada dua boneka di kanan dan kiri. sebutuh itu sekelilingku supaya hangat.

Pagi nanti kuis mekanika tanah, pekan lalu saat materi, aku tertidur di kelas.
kemarin ada responsi dengan asisten sebenarnya, pun aku tertinggal setengah jam pelajaran.
Aku tak mengerti materi yang akan dijadikan bahan kuis ini,
padahal di kuis yang sebelumnya aku yang mengajari teman-teman yang lain
Sudah berencana esok pagi ke kosan Nia dulu untuk belajar sebelum kelas.
Belajar hanya jika ada kuis/ujian, ckck

Sudah tentang Aku nya, kali ini aku ingin bercerita tentang seorang Adikku di Teknik Lingkungan, ia angkatan 2014. Sepertinya sudah dua sampai tiga postingan di sini yang kutujukkan untuk dia, meski mungkin ia tak membacanya, karena memang tak pernah kukatakan padanya bahwa ku menulis sesuatu untuknya disini.

😂Jumat lalu, 9 Oktober 2015 sampai dengan Minggu 11 Oktober 2015. Ia dan teman-teman kepanitiaan angkatan 2014 menyelenggarakan KIAS, Kajian Islam Awal Semester. Ia diamanahkan sebagai waPJ bidang Materi. Bidang yang mengurusi materi dan mentor untuk mahasiswa baru 2015 selama KIAS berlangsung. She takes her part in the great way, "kerjanya rapi.", sampai suatu ketika ia diamanahkan tugas tambahan di waktu menjelang puncak kias terselenggara, bertambah sibuk dia. mengurangi waktu tidur, bangun di jam dua pagi untuk mengerjakan tugas kepanitiaan itu sudah biasa. Dan satu yang khas dari dia adalah selalu berkata, "masa aku yang ...... sih kak? ðŸ˜‚😂😂"
kalimat keluhan standar dari seorang adik, tapi disertai emoticon yang seperti itu, menyatakan ia tak mengeluh, hanya tak percaya, kenapa diberikannya ke dia.
Jumat pagi sebelum berangkat kampus, tiba-tiba Aku teringat padanya. seketika terpikir, apa yang bisa kulakukan untuknya mengingat pada malam sebelumnya Aku menolak untuk menjadi moderator di salah satu talkshow dalam rangkaian acara. Duh dek, kalau kamu suruh aku menulis, aku bersedia deh, kalau untuk berbicara........haha

Tiba-tiba Aku teringat diriku setahun yang lalu, bagaimana hectic-nya Aku di hari itu, di hari H KIAS. Bagaimana rasanya lupa lapar, lupa capek, tapi tak ada orang yang mencoba untuk memperdulikan itu. Memang salahku juga sih, mana bisa berharap kepedulian datang jika kita tidak memberitahu kepada yang lain tentang apa yang kita rasakan, tapi entahlah mungkin aku yang terlalu eogis, aku berharap ada yang datang memberikan kepeduliannya tanpa ku minta. Seolah ia tahu bahwa aku membutuhkan itu tanpa kuberitahu padanya tentang apa yang kubutuhkan.

Aku --secara egois lagi-- tak ingin adikku ini menjadi sepertiku waktu itu. Seketika berfikir untuk membawakannya bekal. Hal sederhana sebenarnya ; supaya dia gak lupa makan.
Sedari pagi ku chat terus, "dek lagi dimana?"
"jam 10 kira-kira aku bisa temuin kamu dimana?"
"hey udah dimana? aku ke tempat kamu deh."

     "bentar kak, aku lagi gak di teknik, nanti kalau udah di teknik aku kabarin."
     "kak tika dimana? aku mau ke kober dulu ambil cetakan pin. jangan kemana-mana nanti aku kesitu lagi."
     "kak, masih disitu? aku lagi responsi kelas nih.."

Akhirnya, baru bisa bertemu dan duduk bareng dengannya jam 5 sore, sedangkan bekalnya sudah siap dari jam 10 pagi.
"Kamu gak usah makan ini deh, udah dingin banget, udah siap dari jam 10 pagi tapi baru dimakan jam 5 sore. Aku gak enak jadinya.."
     "Gakpapa..sini. apaan ini kak?"
"Yaudah makan aja. Pasti daritadi belum makan ya?
"
ia hanya balas tertawa kecil, membuka kotak bekalku sembari terharu-haru gitu, "kak pinjem HP, mau aku foto. HPku memorinya penuh."

Sebahagia itu Aku melihat senyum di wajahnya, aku ceritakan bahwa tahun lalu aku juga seperti dia, tahun ini aku gakmau dia jadi sepertiku dulu. "Berarti tahun depan Aku harus begini juga dong sama wakaops 2016 nanti?", tanyanya sembari tertawa.
"ya terserah, kalau kamu rasa perlu, ya lakuin aja."
Bekal dingin itu dimakan habis, haha entahlah aku jadi terharu sendiri.

Dek, aku emang gak bisa kayak kakak-kakak kamu yang lain, gak bisa kasih saran yang super atau langsung mengatakan "iya" ketika kamu memintaku untuk menjadi front man atau apapun itu di depan. Tapi sebisaku membantu mengatasi itu dengan caraku. Tak perlulah ku beritahu bagaimana aku membujuk oranglain yang (lebih kompeten pastinya) untuk menjadi moderator menggantikan aku, bagaimana aku langsung mengatakan "iya" ketika diminta untuk menjadi mentor walau cara memintanya yang to the point, di H minus berapa hari acara puncak. Karena aku cukup merasakan menjadi Kamu, setega itukah aku menambah kesusahanmu disaat kamu sedang susah dengan yang lain?
Aku akan melakukan apapun yang bisa ku lakukan, dengan cara terbaik. Se-niat itu memang Atika jika sudah menaruh minat pada sesuatu, pun pada seseorang.
Senin ini, kuliahnya libur, tak ada matkul katanya. jadi mungkin, senin ini ia beristirahat total di rumah.

Teruntuk adikku yang sejak jumat hingga minggu berteman dengan toa, HT, HP, pulpen dan kertas di tangannya, yang minggu pagi nyengir di hadapanku dan berkata, "kak aku udah mandi dong." terimakasih karena sudah memberitahuku apa dan bagaimana definisi dari "sayang" itu :)

foto candid :p



0 komentar:

Posting Komentar