Selasa, 19 April 2016

Sapa

Sore-sore seperti biasa datang lagi menghampiri hariku. Menuju gelap saat Aku bersiap pulang, saat dimana Aku bersiap menutup kisah hari ini. Lantas tanpa sengaja, mataku terpaut pada sosokmu, aku menangkap siluet wajah yang memenuhi langit senja kala itu, di kejauhan, sedang menunggu.

Mataku, dan matamu, bertemu. Tak bisa menghindar, batinku.
Seketika Aku melambaikan tangan, seraya tersenyum, memanggil namamu. Kikuk. Kamu membalas lambaianku; sesederhana itu soreku yang biasa berubah menjadi luar biasa. Sesingkat itu.

Kita tak pernah lebih dari sekedar sapa sebenarnya.

Aku kembali melanjutnya perjalanan pulang, menumpang pada sebuah motor, milik teman baikku. Seperti sore-sore sebelumnya, mataku mencari-cari hadirmu, disana. Pada sebuah halte bus di pinggir jalan yang selalu ramai, tempat kamu selalu menunggu, tempat Aku diam-diam biasa melihatmu, juga dari kejauhan. Nihil. Tak ada kamu di sana.

Lantas Aku teringat sesuatu ; Aku mencari siapa? kamu? Bukankah Aku baru saja melambaikan tangan padamu di ujung jalan tadi?

Ah. Hilang fokus.
Sepertinya mataku sudah terbiasa mencari-cari kamu di sana,
di halte bus itu.
tanpa sadar.

0 komentar:

Posting Komentar